Wamendukbangga: Cek Kesehatan Gratis pastikan deteksi penyakit tepat

11 hours ago 2

Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Wamendukbangga)/Wakil Kepala BKKBN Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka menyatakan program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dapat memastikan deteksi penyakit lebih cepat dan tepat.

"Kita ingin (melalui CKG) memastikan bahwa makin banyak masyarakat Indonesia yang hidup sehat dan jika ada penyakit dapat dideteksi sejak dini, sehingga dapat dilakukan penanganan dengan lebih cepat dan lebih tepat," katanya saat meninjau program CKG di Puskesmas Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin.

Isyana juga menyampaikan bahwa CKG dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia dengan sasaran penerima manfaat 281 juta orang.

"Tujuannya (CKG) agar masyarakat tidak lagi fokus pada pengobatan, tetapi lebih ke upaya preventif (pencegahan). Ini yang akan kita lakukan, karena salah satu dari Astacita Presiden Prabowo Subianto adalah SDM yang unggul dan sehat. Oleh karena itu, kita memastikan mencegah lebih baik daripada mengobati. CKG ini akan dilakukan rutin setiap tahun sebagai kado untuk masyarakat yang berulang tahun," katanya.

Baca juga: Program CKG menyasar 281 juta rakyat Indonesia

Ia juga menyampaikan dukungan dan komitmen Kemendukbangga/BKKBN dalam program CKG, dengan terus menjalin kolaborasi bersama beberapa kementerian/lembaga.

"Kami dari Kemendukbangga/BKKBN mendukung penuh program dari Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dari Presiden Prabowo Subianto, dengan terus berkolaborasi bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian PPPA, dan pihak-pihak terkait untuk menyukseskan program-program yang menjadi visi misi dari Presiden Prabowo Subianto," ujarnya.

Ia menjelaskan, program CKG merupakan amanat dari Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, bahwa setiap warga negara berhak memperoleh pelayanan kesehatan, yang juga merupakan realisasi janji kampanye Presiden Prabowo.

"Pelayanan kesehatan harus diberikan tanpa bayar alias gratis dengan target sekitar 10 ribu puskesmas dan 15 ribu klinik di seluruh Indonesia yang ditujukan untuk 100 persen penduduk Indonesia mulai dari bayi hingga lansia, penyandang disabilitas, petani, buruh, nelayan, dan ASN, semua berhak mendapatkan layanan CKG tanpa kecuali," ucapnya.

Baca juga: Kemenkes sebut warga tak punya BPJS dapat ikut cek kesehatan gratis

Isyanya menyebutkan, salah satu tugas utama Kemendukbangga/BKKBN yakni terus melakukan sosialisasi dan penggerakan.

"Salah satu yang menjadi tugas kami dari Kemendukbangga/BKKBN adalah memberikan edukasi dan gerakan masyarakat untuk mengikuti program CKG ini. Tugas dari kementerian/lembaga memang untuk melakukan sosialisasi dan penggerakan," tuturnya.

Diketahui, kegiatan CKG di Puskesmas Kebayotan Baru hari ini melayani 23 peserta yang terdaftar dari total kuota harian 30 orang. Para peserta merupakan orang yang berulang tahun pada bulan Januari dan Februari 2025.

CKG dilakukan di puskesmas bagi masyarakat yang berulang tahun hingga satu bulan setelahnya, dimulai bulan Februari 2025 dengan sasaran anak usia 0–6 tahun dan semua yang berusia 18 tahun ke atas, sementara bagi yang berulang tahun antara Januari-Maret 2025, pemeriksaan dapat dilakukan hingga 30 April 2025.

Sedangkan CKG untuk sekolah mulai dilakukan sekitar bulan Juni/Juli 2025, dengan menyasar anak usia 7–17 tahun, dan dilaksanakan serentak di sekolah-sekolah pada setiap tahun ajaran baru.

Baca juga: Kemendukbangga optimalkan posyandu edukasi Cek Kesehatan Gratis

CKG dapat digabungkan dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk pemeriksaan kesehatan sekaligus asupan gizi seimbang. Sedangkan CKG khusus untuk ibu hamil dan balita, menyasar pemeriksaan rutin bulanan di posyandu untuk memantau tumbuh kembang dengan pemeriksaan lebih lengkap di puskesmas pada saat ulang tahun.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |