Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto optimistis program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak hanya meningkatkan gizi anak, akan tetapi dapat membangkitkan perekonomian daerah karena melibatkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hal itu disampaikan Bima saat meninjau langsung pelaksanaan program MBG di Sekolah Bosowa Bina Insani, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin. Adapun program tersebut resmi dimulai secara serentak di seluruh Indonesia pada hari ini, Senin.
“Ini hari bersejarah untuk Indonesia, program menjemput Indonesia Emas melalui perbaikan gizi, peningkatan kesehatan anak-anak Indonesia resmi dimulai,” kata Bima dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Ia menyebutkan pelibatan UMKM dilakukan pihak Sekolah Bosowa Bina Insani dalam memenuhi kebutuhan program MBG.
“Jadi nanti insyaallah perekonomian daerah akan bangkit ya, akan ada hitung-hitungan yang positif bagi pertumbuhan ekonomi kita,” jelasnya.
Selain itu, Bima mengatakan program MBG tidak hanya dimaknai sebagai makan bersama untuk meningkatkan gizi.
Namun, program ini juga dapat membangun karakter anak. Sebab, dengan makan bersama, solidaritas di antara anak-anak dapat lebih terbangun.
"Anak-anak kita makan bersama-sama terbangun solidaritas bersama, memberikan atensi satu sama lain setiap hari jadi banyak dimensi di sini (program MBG),” ujar Bima.
Lebih lanjut, Bima menegaskan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal terus memastikan seluruh pemerintah daerah (pemda) berkoordinasi dengan Badan Gizi Nasional (BGN) agar memahami teknis sistem pelaksanaan MBG.
"Kami melihat di tempat ini, sistem ini terbangun dengan baik, tidak saja dalam hal kesiapan dari dapur secara teknis, tetapi juga kandungan gizi yang disiapkan untuk anak-anak,” tambahnya.
Di sisi lain, Kemendagri akan terus mendorong pelaksanaan program MBG berjalan lebih baik. Ini seperti memastikan kolaborasi di daerah berjalan maksimal dengan mempelajari berbagai catatan yang ada.
Selain itu, dirinya juga memberikan catatan terkait teknis penyajian yang harus disesuaikan dengan kondisi anak-anak.
Sementara itu, Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan Philips J. Vermonte yang turut meninjau mengatakan pentingnya intervensi peningkatan gizi terhadap anak-anak.
Oleh karena itu, pemerintah berusaha sekeras mungkin menyediakan gizi yang relatif sama bagi anak-anak. Tidak hanya memperbaiki kesehatan anak, program ini juga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar.
“Karena kita tahu banyak sekali anak-anak yang mungkin Bapak-Bapak/Ibu-Ibu juga dulu waktu sekolah enggak sempat makan, enggak ada makanan, dan lain-lain,” pungkas Philips.
Baca juga: Kepala sekolah: Makan bergizi minimalisasi siswa jajan sembarangan
Baca juga: Depok distribusikan 18.000 paket Makan Bergizi Gratis ke sekolah
Baca juga: Istana pastikan dapur penyedia Makan Bergizi Gratis terapkan SOP ketat
Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2025