Palembang (ANTARA) - Wali Kota Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel), Ratu Dewa menginstruksikan para camat dan lurah untuk siaga kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan meningkatkan pemantauan wilayah.
Wali Kota Palembang Ratu Dewa di Palembang, Senin, menyampaikan Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang terus meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau. Oleh karena itu para camat dan lurah untuk terus memantau wilayah masing-masing dalam penanganan karhutla tahun 2025 ini.
Kemudian upaya yang dilakukan termasuk dengan mengaktifkan posko-posko siaga dan patroli rutin ke kawasan rawan terbakar, terutama di wilayah pinggiran kota yang masih memiliki lahan gambut.
Baca juga: Karhutla di Sumsel Januari-September 2024 mencapai 9.697 hektare
"Palembang memiliki sejumlah titik rawan karhutla dan kami telah menginstruksikan kepada camat dan lurah untuk memantau secara ketat wilayah masing-masing serta bekerja sama dengan masyarakat dalam upaya pencegahan dini," katanya.
Sebelumnya Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Palembang menangani tiga titik lahan yang rawan kebakaran yakni di wilayah Kecamatan Sako, Kertapati, dan Alang - alang Lebar.
"Di Kota Palembang ada tiga titik rawan kebakaran lahan yakni di wilayah Kecamatan Sako, Kertapati, dan Alang - alang Lebar," kata Kepala Bidang Damkar Kota Palembang, Rika.
Baca juga: BPBD Sumsel upayakan pemadaman karhutla di empat kabupaten
Ia menambahkan masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
"Damkar Palembang siap siaga untuk menangani kebakaran dan mencegah penyebaran api. Kami berharap masyarakat dapat bekerja sama dengan kami untuk mencegah kebakaran dan meningkatkan keselamatan. Jangan membakar lahan sembarangan," katanya.
Menurutnya, lahan yang sering kebakaran itu merupakan lahan kosong.
Baca juga: BPBD kerahkan helikopter pembom air padamkan karhutla di Muara Enim dan OI
Pewarta: M. Imam Pramana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.