Wakil Ketua MPR: Penggunaan SAF di penerbangan sejalan visi Presiden

3 weeks ago 8

Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno mengatakan produksi bahan bakar penerbangan berkelanjutan atau sustainable aviation fuel (SAF) oleh Pertamina yang sudah digunakan dalam penerbangan perdana Pelita Air Service dari Jakarta ke Bali baru-baru ini, sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto.

Dia menjelaskan pemanfaatan SAF merupakan bukti nyata bahwa Indonesia serius membangun industri biofuel sekaligus menguatkan komitmen Indonesia mereduksi emisi karbon di sektor penerbangan.

"Walaupun penggunaan SAF sebesar 1 persen baru akan dipersyaratkan secara internasional pada tahun 2027, namun Indonesia berinisiatif untuk memulainya lebih awal. Ini sejalan dengan upaya Presiden Prabowo menjadikan Indonesia pemimpin sektor energi terbarukan dunia," kata Eddy di Jakarta, Jumat.

Dia juga mengatakan Indonesia berpeluang besar menjadi pengekspor SAF untuk kawasan Asia dengan kapasitas produksi yang dimiliki Pertamina di dalam negeri.

Melihat kapasitas pengolahan kilang Pertamina di sekitar tahun 2028, menurut Eddy, Indonesia akan mampu memproduksi SAF melampaui kebutuhan dalam negeri.

"Sehingga ada volume produksi yang cukup besar yang bisa dialokasikan untuk pasar ekspor. Tentu ini peluang pendapatan devisa negara yang harus kita optimalkan," katanya.

Baca juga: KESDM nilai olahan jelantah sebagai SAF senada misi ketahanan energi

Selain dari itu, dia melihat peluang pemberdayaan ekonomi masyarakat dan UMKM dari proses pengumpulan minyak jelantah atau used cooking oil (UCO) oleh masyarakat sebagai bahan baku SAF.

Misalnya, kata dia, masyarakat bisa berpartisipasi mengumpulkan UCO rumah tangga, bahkan dari pedagang kaki lima, kafe atau restoran. Hal itu dapat meningkatkan perekonomian warga dan UMKM.

"Kehadiran Koperasi desa Merah Putih pun bisa diberdayakan untuk melakukan kegiatan pengumpulan dan penjualan UCO ini," kata dia.

Untuk itu, Eddy mengimbau Pertamina untuk membeli UCO yang dikumpulkan masyarakat dengan harga yang layak dan secara teratur dalam periode tertentu.

Dia pun optimis Indonesia akan mampu membangun ekonomi kerakyatan sekaligus ekonomi sirkular dalam ekosistem pengembangan bahan bakar nabati untuk sektor penerbangan.

"Saya juga yakin dan percaya Pertamina mampu menciptakan ekosistem ini bekerja sama dengan masyarakat atau Koperasi desa Merah Putih," katanya.

Baca juga: Produk SAF berbahan baku minyak jelantah jadi kado HUT Ke-80 RI

Baca juga: Pertamina Patra Niaga salurkan bahan bakar SAF produksi dalam negeri

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Didik Kusbiantoro
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |