Wakil Kepala BRIN minta profesor riset jadi teladan bagi periset lain

8 hours ago 3

Jakarta (ANTARA) - Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Amarulla Octavian meminta kepada jajaran profesor riset yang baru dilantik untuk menjadi teladan bagi periset lainnya.

"Profesor memiliki tanggung jawab yang besar sebagai teladan bagi periset lainnya serta berperan penting dalam berbagai kolaborasi dengan institusi-institusi internasional," kata dia dalam sidang terbuka pengukuhan profesor riset di Jakarta, Rabu.

Ia juga mengharapkan beberapa pakar yang mencapai jabatan Perekayasa Ahli Utama dapat mengikuti proses sebagai profesor riset pada sidang terbuka berikutnya.

Selain peneliti rumpun jabatan fungsional, katanya, perekayasa juga memiliki peran penting dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi serta riset dan inovasi.

Ia menjelaskan perekayasa memiliki peran penting menjembatani ilmu dengan inovasi yang berdampak langsung kepada masyarakat, industri, dan pembangunan nasional.

Baca juga: BRIN dorong penguatan SDM iptek di Indonesia-Malaysia untuk ASEAN 2045

Keberadaan mereka, ujarnya, mencerminkan integrasi antara keahlian teknis dan visi strategis, serta menunjukkan kapasitas kepemimpinan dalam membangun ekosistem inovasi yang adaptif dan berdaya saing.

Amarulla menekankan jabatan profesor riset bukan sekadar simbol prestasi, melainkan bentuk pengakuan atas kecakapan, profesionalisme dan dedikasi yang mendalam terus-menerus dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.

Ia juga berpesan kepada para periset di Indonesia, khususnya di BRIN, untuk lebih berprestasi dengan menghasilkan berbagai karya inovasi.

"Profesor riset juga harus dapat menjaga marwah, kehormatan, reputasi, dan integritas seorang profesor. Profesor riset harus selalu berpegang teguh pada kode etik dan kode perilaku periset, serta kode etik dan kode perilaku ASN," katanya.

Dalam sidang terbuka profesor riset yang dilaksanakan untuk kali kedua pada tahun ini, BRIN mengukuhkan lima profesor riset baru dengan kepakaran berbeda.

Mereka adalah A Arivin Rivaie (kepakaran kesuburan tanah dan nutrisi tanaman), Djunijanti Peggie (kepakaran biosistematika dan konservasi kupu-kupu), Woro Riyadina (kepakaran epidemiologi penyakit tidak menular (PTM), Parwati (kepakaran teknik ekstraksi informasi geo-bio-fisik lingkungan terestrial), dan Aris Mukimin (kepakaran teknologi elektrokimia).

Baca juga: BRIN kukuhkan lima profesor riset baru ilmu tanah hingga elektrokimia

Baca juga: BRIN pacu kemajuan AI Indonesia lewat ajang InaRI Expo

Baca juga: BRIN perkuat keluaran riset lewat Program Pascadoktoral 2025

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |