Perusahaan global lirik peluang sektor manufaktur di China

1 hour ago 2

Hefei (ANTARA) - Manufaktur cerdas dan canggih tengah menjadi sorotan di China, dengan berbagai inovasi mulai dari kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) dan robot pintar hingga fotovoltaik canggih dan peralatan penyimpanan energi.

Konvensi Manufaktur Dunia (World Manufacturing Convention) 2025, yang digelar dari Sabtu (20/9) hingga Selasa (23/9) di Hefei, Provinsi Anhui, China timur, mempertemukan berbagai pencapaian terdepan ini bagi para peserta global.

"Anhui berfokus pada beragam industri mutakhir dan yang sedang berkembang, termasuk manufaktur pintar, biomedis, kendaraan listrik (electric vehicle/EV), dan energi terbarukan, yang merupakan area kolaborasi yang dapat diikuti oleh komunitas bisnis Amerika," ujar Noah Fraser, wakil presiden senior operasi China di Dewan Bisnis Amerika Serikat (AS)-China (US-China Business Council/USCBC), dalam sebuah acara di sela-sela konvensi itu.

Sejumlah perusahaan anggota USCBC, imbuh Fraser, bersemangat dengan dinamisme perusahaan lokal, yang tidak hanya menjadi pesaing kuat yang mendorong inovasi serta menginspirasi penelitian dan pengembangan (litbang) yang lebih besar, tetapi juga mitra berharga dalam strategi global mereka.

Perwakilan dari 79 perusahaan dan lembaga dari 20 negara dan kawasan juga menyuarakan harapan yang kuat untuk kerja sama dengan Anhui.

Carlo D'Andrea, wakil presiden nasional Kamar Dagang Uni Eropa di China sekaligus ketua dewan Shanghai Chapter, mengatakan bahwa dia berharap dapat bekerja sama dengan Anhui dalam bidang litbang bersama, transfer teknologi, dan pertukaran akademis.

Sejumlah perusahaan multinasional telah memperluas jangkauan mereka di provinsi itu. Stefano Petrilli, kepala operasi global di Marelli Propulsion, baru-baru ini mengunjungi Anhui. Produsen suku cadang otomotif yang telah berdiri selama seabad tersebut sedang membangun lini produksi baru dan meluncurkan produk-produk baru di China guna meningkatkan kapasitas.

"Transformasi China dari 'pabrik dunia' menjadi 'pusat inovasi' telah menciptakan peluang yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi perusahaan asing seperti Marelli," kata Petrilli.

Dia menyebut bahwa China memiliki ekosistem mobilitas paling dinamis dan cepat berubah di dunia, dengan siklus produk yang lebih pendek, ekspektasi pelanggan yang lebih tinggi, dan inovasi yang berkelanjutan dibandingkan negara lain. Marelli kini mengelola delapan pusat litbang dan 17 pabrik di China, yang mempekerjakan sekitar 5.000 orang.

Pada Januari lalu, anak perusahaan BSH Home Appliances Group yang berbasis di Chuzhou, Anhui, masuk dalam daftar pertama pabrik pintar level keunggulan di China berkat "pabrik pintar kolaboratif rampingnya untuk seluruh aliran nilai peralatan rumah tangga kelas atas."

Didirikan pada 1995, anak perusahaan itu terus berkembang pesat, dan lokasinya di Chuzhou telah menjadi salah satu basis produksi terbesar grup tersebut di seluruh dunia.

Matthias Metz, CEO BSH Home Appliances Group, mengatakan bahwa pusat litbang BSH China telah meningkatkan kemampuannya lebih jauh, membantu China menjadi mesin inovasi global dan pusat talenta grup tersebut, dan bahwa tujuan grup itu adalah untuk membangun BSH China menjadi mesin inovasi globalnya.

Perkembangan Anhui mencerminkan pergeseran yang lebih luas di sektor manufaktur China, yang bergerak melampaui peran mapannya sebagai "pabrik dunia" untuk menjadi pusat inovasi global bagi teknologi canggih.

Di seantero China, perusahaan-perusahaan asing meningkatkan investasi mereka. Di Shanghai, Tesla telah memulai produksi di pabrik penyimpanan energi pertamanya, Gigafactory, di luar AS, dengan baterai komersial yang diproduksinya akan dipasok secara global.

Sementara itu, BMW mengumumkan akan mendirikan pusat litbang teknologi informasi pertamanya di China di Kota Nanjing, Provinsi Jiangsu, China timur, yang akan mengembangkan sistem bantuan pengemudian cerdas, kokpit cerdas, dan teknologi interaksi cerdas.

Dari Januari hingga Juli 2025, terdapat 36.133 perusahaan penanaman modal asing yang didirikan di China, naik 14,1 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi asing aktual di industri teknologi tinggi mencapai 137,36 miliar yuan (1 yuan = Rp2.333), menurut data resmi.

Langkah-langkah keterbukaan China yang sedang berlangsung juga memberikan jaminan yang lebih kuat bagi kerja sama internasional di bidang inovasi.

"Anda dapat melihat kemampuan pemerintah daerah dan provinsi dalam menarik investasi baru dan mendorong inovasi. Tentu saja, inovasi merupakan salah satu alasan utama mengapa perusahaan-perusahaan Eropa beroperasi di China," ujar D'Andrea.

Penerjemah: Xinhua
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |