Jakarta (ANTARA) - Universitas Sunan Gresik (USG) menyampaikan sebanyak 435 calon mahasiswa mengikuti tes masuk berbasis IT untuk mengetahui potensi akademik para calon mahasiswa baru.
Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Sabtu, ujian masuk tersebut dilakukan dengan sistem Computerized Base Test (CBT) dan hybrid di Kampus A USG di Desa Kertosono, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur.
Wakil Rektor I USG, Abdul Muhith dalam pernyataan tertulis itu mengatakan tes masuk mahasiswa baru itu dilakukan dengan standar nasional yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek).
“Seleksi mahasiswa baru tahap pertama ini kami lakukan dengan metode CBT dan hybrid. Semua pelaksanaannya berbasis teknologi informasi (IT). Ini salah satu langkah kami dalam menjaga mutu USG yang mengusung slogan kokoh, melesat, dan mendunia,” ujar Muhith.
Menurut dia, USG secara konsisten akan melakukan seluruh tahapan mulai dari awal pendaftaran, seleksi masuk calon mahasiswa baru, sistem perkuliahan, hingga nanti pada fase yudisium, dengan menonjolkan sistem IT.
”Semua kami lakukan secara sistematis dan terstandardisasi dengan melibatkan tim pakar CBT dari Universitas Airlangga. Kami ingin mahasiswa baru kita punya standar tinggi, termasuk familiar dengan sistem IT, sehingga nantinya bisa lulus dengan memiliki kompetensi dan siap untuk bersaing di dunia kerja,” imbuhnya.
Sehari sebelumnya, ia menerangkan ujian masuk juga dilakukan secara khusus untuk 47 calon mahasiswa baru Program Studi Teknik Rekayasa Perawatan Pesawat Udara.
Tes masuk untuk prodi itu, lanjutnya, dilakukan langsung tim pakar dari Politeknik Kirana.
Muhith mengatakan mereka tidak hanya menjalani tes potensi akademik, namun juga diukur berat dan tinggi badan.
Senada dengan Muhith, Koordinator Tim Pakar IT USG Badrus Zaman mengatakan tes masuk calon mahasiswa baru dengan sistem CBT dan hybrid ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan akademik dari calon mahasiswa yang telah mendaftar.
“Pelaksanaan ujian dilakukan dengan hybrid. Sebagian ada yang datang ke kampus, sebagian lainnya cukup di rumah masing-masing tapi menggunakan sistem CBT,” katanya.
Badrus mengatakan bahwa USG memiliki grand design kampus berbasis IT atau cyber campus.
”Sesuai arahan dari pendiri USG Gus Jazilul Fawaid bahwa USG ini bukan sekadar kampus yang visioner, namun green campus, yakni bagaimana kami memaksimalkan penggunaan IT dalam seluruh proses yang ada. Kita berangkatnya bahwa semua yang bisa dilakukan IT itu berdasarkan data. Semua langkah atau program kerja mengacu pada data,” imbuh Badrus.
Baca juga: Guz Jazil ajak manfaatkan beasiswa kuliah di Universitas Sunan Gresik
Baca juga: USG-Politeknik Kirana teken MoU fasilitasi lulusan kerja di Lion Air
Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.