Kupang (ANTARA) - Universitas Nusa Cendana (Undana) menjadi nakhoda Konsorsium Perguruan Tinggi (KPT) di Provinsi Nusa Tenggara Timur untuk memimpin gerakan perguruan tinggi se-Indonesia dalam mengatasi masalah stunting dan kemiskinan di NTT.
Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Muhammad Fauzan Adziman, dalam keterangan yang diterima di Kupang, Jumat, mengatakan bahwa kedatangannya sebagai langkah konkret dalam mendorong keterlibatan aktif perguruan tinggi di NTT dalam KPT.
“Kolaborasi lintas kampus sangat krusial baik ditingkat nasional maupun lokal,” katanya saat melakukan kunjungan kerja dan menggelar pertemuan di Undana.
Dalam pertemuan tersebut hadir pula perwakilan dari Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dengan sejumlah perwakilannya.
Dia mendorong mendorong perguruan tinggi lain di NTT seperti Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) dan Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) untuk bergabung dalam gerakan besar ini.
"Kita harus menyatukan semangat dan aksi," tegasnya. Namun ia mengakui bahwa perbedaan data antarlembaga masih menjadi tantangan yang perlu diatasi bersama.
Baca juga: DPR usul ada "reward & punishment" ke daerah soal Program Genting
Baca juga: Mendukbangga: Program Genting telah menjangkau 141 ribu anak asuh
Rektor Undana Prof. Maxs Sanam menyambut baik pembentukan KPT sebagai langkah strategis untuk memperkuat aksi nyata dalam mengatasi permasalahan stunting dan kemiskinan di NTT.
Dia mengungkapkan bahwa faktor budaya lokal seringkali berkontribusi terhadap tingginya angka stunting dan kemiskinan di wilayahnya, lantaran masih adanya praktik-praktik yang kurang mendukung kesehatan dan pendidikan.
"Oleh karena itu, intervensi yang kita lakukan harus sensitif terhadap konteks budaya masyarakat NTT," ujarnya.
Lebih lanjut, rektor memaparkan berbagai inisiatif yang telah diimplementasikan oleh Undana dalam upaya mengatasi permasalahan ini.
Dia menambahkan bahwa program "Kakak Asuh Stunting" (KAS) di Kota Kupang menjadi salah satu proyek percontohan yang patut diapresiasi. Selain itu, dukungan Undana terhadap Gerakan Orang Tua Asuh menjadi pendekatan preventif berbasis komunitas yang menjanjikan.
Lebih lanjut, kata dia, kontribusi Undana juga terlihat nyata melalui kegiatan pengabdian masyarakat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik yang menjangkau berbagai wilayah di NTT hingga Desa Tesi Ayofanu di Timor Leste.
Dia juga menambahkan bahwa inisiatif yang digagas oleh Kemdiktisaintek bersama pemerintah daerah ini bertujuan untuk memperkuat upaya penanggulangan stunting dan kemiskinan melalui pendekatan kolaboratif yang melibatkan dunia pendidikan tinggi, pemerintah, dan sektor swasta.
Baca juga: Wagub Sulsel sumbangkan gaji untuk penanganan stunting
Baca juga: Jakbar ingatkan peran penting kecamatan dan kelurahan atasi stunting
Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025