UMKM perlu perlindungan karena jadi pilar ekonomi bangsa

6 hours ago 3
Sinkronisasi data pusat dan daerah sangat penting. Saya yakin jumlah UMKM terus bertambah dan akan makin besar kontribusinya bagi PDB kita,

Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Anggota DPR RI Komisi VII, Novita Hardini menyebut, UMKM merupakan pilar penting dalam perekonomian nasional yang layak mendapat kemudahan serta perlindungan, sehingga bisa terus tumbuh dan berkembang di tengah membanjirnya aneka produk impor ke Indonesia.

"Tantangan UMKM sangat besar, tapi kontribusinya luar biasa. Mereka menyumbang 65,9 persen terhadap PDB nasional. Karena itu, penting bagi kami memperjuangkan perlindungan usaha mikro," kata Novita usai mengikuti pembukaan Festival Kemudahan dan Perlindungan Usaha Mikro yang digelar Kementerian Perindustrian di GOR Gajah Putih, Trenggalek, Jawa Timur, Senin.

Ia bersyukur Trenggalek menjadi daerah kedua setelah Pontianak yang menggelar festival tersebut. Dalam gelaran itu, sebanyak 1.200 pelaku UMKM di Trenggalek mengikuti festival itu dan langsung mendapat berbagai kemudahan pelayanan untuk mengurus kepentingan usaha mereka.

Novita menambahkan, tahun lalu pihaknya juga menggelar kegiatan serupa bertajuk Halallin 2024 dengan melibatkan 1.000 pelaku UMKM. Kini, ekosistemnya diperkuat dengan fokus pada perlindungan usaha.

Baca juga: Lebih dari 64 persen UMKM di Indonesia dikelola perempuan

Ia menyoroti banyaknya pelaku usaha mikro baru akibat PHK dari industri besar yang terdampak krisis geopolitik global. Menurutnya, data UMKM nasional yang stagnan di angka 65 juta sejak 2021 perlu diperbarui agar program bantuan lebih tepat sasaran.

"Sinkronisasi data pusat dan daerah sangat penting. Saya yakin jumlah UMKM terus bertambah dan akan makin besar kontribusinya bagi PDB kita," katanya.

Novita juga menyoroti ancaman membanjirnya produk asing, terutama dari China, yang dijual murah di pasar dalam negeri. Hal ini membuat produk UMKM sulit bersaing dari segi harga.

"Solusinya bukan hanya membatasi impor, tapi juga menyiapkan UMKM agar punya daya saing. Produk dalam negeri harus bersertifikasi dengan standar yang baik, meski biaya sertifikasi itu berat bagi pelaku usaha kecil," ucapnya.

Baca juga: Kemen-UMKM targetkan salurkan KUR Rp300 Triliun pada 2025

Ia berharap dukungan semua pihak untuk menciptakan regulasi yang bisa melindungi produk lokal dan membantu UMKM berkembang, baik di pasar domestik maupun ekspor.

"Festival ini bentuk nyata perlindungan dan kemudahan bagi UMKM. Harapannya, produk kita bisa bersaing di dalam maupun luar negeri," tandasnya.

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Abdul Hakim Muhiddin
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |