UMKM Indonesia raih potensi transaksi Rp27 miliar di Korea Selatan

1 month ago 15
Kami berharap capaian ini menjadi langkah awal untuk memperluas penetrasi produk Indonesia ke pasar global

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan Seoul mencatat usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) asal Indonesia memperoleh potensi transaksi sebesar 1,67 juta dolar AS atau setara 27,05 miliar untuk produk olahan makanan dan minuman di Korea Import Fair (KIF) 2025, Korea Selatan.

Atase Perdagangan RI Seoul Roesfitawati mengatakan capaian transaksi potensial ini menunjukkan tingginya minat pembeli internasional terhadap produk Indonesia.

"Kami berharap capaian ini menjadi langkah awal untuk memperluas penetrasi produk Indonesia ke pasar global," kata Roesfitawati melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Menurut Roesfitawati, ragam produk unggulan UMKM Indonesia yang ditampilkan di Paviliun Indonesia, antara lain, makanan dan minuman olahan, kopi, teh, kerajinan tangan, fesyen, aksesori, serta produk dekorasi rumah (home décor).

Sementara itu, beberapa produk yang sangat diminati pengunjung pameran adalah berbagai olahan kakao, keripik pisang, abon sapi dan kopi specialty.

Sejumlah UMKM juga menerima permintaan dari "buyer" untuk menyampaikan daftar harga dan katalog produk yang lebih lengkap.

Permintaan itu datang untuk berbagai kategori produk, seperti sambal, keripik tempe, gula palem, dan madu; produk aksesori seperti bros; serta produk perawatan tubuh seperti body butter, vanila dan sabun.

Pada Januari-Mei 2025, total perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan tercatat sebesar 7,68 miliar dolar AS, dengan ekspor Indonesia ke Korea Selatan mencapai 4,12 miliar dolar AS dan impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar 3,55 miliar dolar AS.

Perdagangan Indonesia dengan Korea Selatan menunjukkan surplus sebesar 569,60 juta dolar AS. Untuk sektor nonmigas pada periode yang sama, total perdagangan kedua negara mencapai 6,99 miliar dolar AS.

Ekspor nonmigas Indonesia ke Korea Selatan tercatat sebesar 3,58 miliar dolar AS, sedangkan impor nonmigas dari Korea Selatan sebesar 3,41 miliar dolar AS.

Dengan demikian, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan nonmigas sebesar 164,80 juta dolar AS pada periode tersebut.

Sejumlah komoditas utama Indonesia yang diekspor ke Korea Selatan mencakup batu bara, akumulator elektrik, aluminium, monokarbosilat untuk industri, perangkat televisi, minyak sayur, timah, feronikel dan amonia.

Baca juga: Kemendag: Potensi ekspor UMKM didominasi tujuan Singapura dan Korsel

Baca juga: Kemendag: Volume perdagangan Indonesia-Korsel capai 18,3 juta dolar AS

Baca juga: Kemendag: Indonesia-Korsel catat kerja sama bisnis Rp4,64 triliun

Pewarta: Maria Cicilia Galuh Prayudhia
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |