Banjarbaru (ANTARA) - Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengirimkan tim dokter beranggotakan 10 orang untuk melayani kesehatan warga terdampak bencana banjir bandang di Provinsi Aceh.
"Tim berangkat dua kloter. Pertama 10 sampai 24 Desember 2025 dan kloter kedua berangkat 23 Desember besok," kata Rektor ULM, Prof Ahmad Alim Bachri di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Senin.
Baca juga: Gubernur Jatim kirim tim dokter spesialis bantu warga Aceh
Prof Alim mengatakan tim ULM yang diketuai Dr. dr. Meitria Syahadatina Noor, M. Kes diperkuat para tenaga kesehatan yang terdiri dari sejumlah dokter spesialis penyakit dalam dan anestesiologi serta psikolog klinis hingga ahli gizi.
Adapun lokasi pertama yang disambangi Desa Buangan, Kecamatan Meurah Dua, Kabupaten Pidie Jaya, Aceh.
Di tempat pengungsian desa setempat, tim ULM telah melayani hampir seribu warga dengan penyakit paling banyak ditangani meliputi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa), nyeri otot, hipertensi atau tekanan darah tinggi, biduran, dan maag.
"Makanya ULM mengirimkan para dokter spesialis yang memang sesuai bidangnya dalam penanganan penyakit setelah bencana banjir," jelas rektor.
Tak hanya membuka layanan kesehatan, tim ULM juga menyalurkan bantuan yang terkumpul dari donasi civitas akademika untuk korban terdampak bencana.
Selain di Aceh, ULM juga mengirimkan tim ke Sumatera Barat untuk pemasangan alat penjernih air yang diharapkan dapat membantu warga terdampak bencana dalam memperoleh air bersih.
Baca juga: Kemenkes lepas ratusan dokter-nakes ke area terdampak bencana di Aceh
Baca juga: Universitas Bengkulu kirimkan dokter dan apoteker ke Aceh
"Kami punya alat hasil ciptaan peneliti ULM yang bisa mengolah air dari sumber apapun menjadi air layak minum," tambah Prof Alim.
ULM sebagai perguruan tinggi negeri (PTN) terakreditasi Unggul di Kalimantan Selatan juga telah membebaskan pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) bagi sekitar 200 mahasiswa terdampak bencana Sumatera yang berasal dari Provinsi Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.
Pewarta: Firman
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
