Depok (ANTARA) - Universitas Indonesia (UI) menetapkan Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Teknik (FT), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), Fakultas Ilmu Keperawatan (FIK), dan Direktur Sekolah Ilmu Lingkungan (SIL) Periode 2025–2029 yang akan bertugas untuk masa kerja selama periode 2025–2029.
Mereka adalah Prof. drg. Lisa Amir (Dekan FKG); Prof. Kemas Ridwan Kurniawan (di FT); Prof. Dr. dra. Retno Kusumastuti Hardjono, (Dekan FIA); Prof. Dr. Rr. Tutik Sri Hariyati (Dekan FIK); dan Prof. Dr. Drs. Supriatna (Direktur SIL).
Rektor UI Prof. Heri Hermansyah di kampus UI Depo
k, Jawa Barat, Rabu mengatakan bahwa proses asesmen untuk memilih Dekan dan Direktur sekolah terbaik berasal dari seluruh calon yang berkualitas.
“Mereka yang sudah tersaring hingga ke tahap ini memiliki kualitas yang sangat bagus, dan kita pilih yang terbaik, yang memiliki kompetensi sebagai akademisi dan leader, serta memiliki jiwa entrepreneurship ke depannya," katanya.
Prof.Heri berharap pimpinan fakultas dan sekolah yang terpilih diharapkan mampu bekerja bersama untuk memajukan UI sebagai universitas yang unggul impactful untuk Indonesia.
Dekan/Direktur Sekolah tersebut terpilih dari 22 kandidat yang mengikuti proses asesmen pada 20–21 Januari 2025.
Baca juga: UI lantik dua dekan dan 18 wakil dekan masa bakti 2022-2026
Baca juga: Rektor UI lantik enam dekan baru
Asesmen yang dipimpin oleh Rektor UI Prof. Heri Hermansyah tersebut melibatkan para Wakil Rektor dan Kepala Badan, yakni Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, Ahmad Gamal, Prof. Dr. Hamdi Muluk, Agus Setiawan; Dr. drg. Nia Ayu Ismaniati, dan Dr. Edmon Makarim.
Penilaian juga diberikan oleh para panelis ahli yang terdiri atas Ketua Majelis Wali Amanat (MWA) UI periode 2023–2024, Dr. (HC) Noni Purnomo, B.Eng., MBA; Rektor UI periode 2007–2012, Prof. Dr. der.Soz. Gumilar Rusliwa Somantri, serta Anggota MWA UI dari unsur masyarakat, Ir. Irfan Setiaputra.
Proses pemilihan Dekan/Direktur sekolah di lingkungan UI telah dilaksanakan sejak Desember 2024 yang meliputi pendaftaran, sosialisasi, verifikasi administrasi, penyampaian calon, asupan publik, hingga proses asesmen.
Pada proses asesmen, setiap calon diberi kesempatan untuk mempresentasikan visi, misi, dan strategi yang dilakukan untuk memajukan fakultas/sekolah dalam lima tahun ke depan.
Selanjutnya, tim asesmen mengajukan beberapa pertanyaan terkait tantangan dan masalah yang mungkin dihadapi ke depannya.
Prof. Lisa Amir memiliki visi menjadikan FKG UI sebagai pusat pendidikan kedokteran gigi dan reputasi internasional yang berdampak dan berdaya saing global di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, dengan kontribusi nyata untuk pembangunan berkelanjutan.
Visi ini sejalan dengan cita-cita Prof. Tutik yang ingin menjadikan FIK UI sebagai pusat pengembangan iptek keperawatan yang adaptif, peka budaya, dan berdaya saing untuk berkontribusi bagi pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia dan dunia pada tahun 2035.
Prof. Kemas yang merupakan Dekan Fakultas Teknik terpilih memiliki visi menjadikan FTUI yang unggul, berdaya saing global, dan berdampak melalui pendidikan berkualitas, riset inovatif, kewirausahaan yang tangguh, tata kelola yang baik, dan transformasi budaya yang berkelanjutan.
Visi ini senada dengan keinginan Prof. Retno untuk mewujudkan FIA UI sebagai pusat administrasi, kebijakan, dan tata kelola strategis yang unggul, bereputasi, dan berdampak di tingkat ASEAN dan Asia Pasifik.
Prof. Supriatna yang terpilih sebagai Direktur SIL UI juga bercita-cita membawa SIL agar mampu bersaing secara global dan menjadi tolok ukur pendidikan dan ilmu lingkungan di kancah nasional dan internasional melalui kolaborasi berbasis produktivitas dan berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan.
Dekan FKG, FIK, FIA, FT, serta Direktur SIL UI yang terpilih untuk periode kerja 2025–2029 diharapkan dapat mengemban amanat dan tanggung jawab untuk bersama-sama membangun UI yang unggul dan impactful.
Baca juga: Publikasi internasional UI terbanyak versi SINTA Kemdiktisaintek
Baca juga: Guru Besar UI: Teknologi geospasial mampu atasi tantangan kebencanaan
Baca juga: LPEM UI: Kebijakan hilirisasi RI terlalu fokus pada sektor midstream
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025