Trump sebut pertemuan soal tarif dengan Jepang suatu "kemajuan besar"

2 days ago 3

Tokyo (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Rabu (16/4) mengatakan telah bertemu delegasi Jepang di Washington untuk membahas isu tarif, serta menyebut pertemuan itu suatu "kemajuan besar."

“Merupakan kehormatan besar baru saja bertemu delegasi Jepang untuk membahas perdagangan,” kata Trump melalui media sosial, merujuk perwakilan Jepang yang dipimpin oleh Menteri Revitalisasi Ekonomi Ryosei Akazawa.

Trump tidak memberikan rincian lebih lanjut, tetapi sumber yang mengetahui hubungan bilateral kedua negara menyebutkan bahwa Akazawa telah bertemu Trump sebelum dimulainya pembicaraan tingkat menteri terkait tarif AS.

Sumber dari pemerintah Jepang kemudian memastikan bahwa negosiasi antara kedua negara telah selesai.

Jepang selama ini berupaya mendapatkan pengecualian dari berbagai tarif yang diberlakukan Trump sejak ia menjabat untuk periode kedua, termasuk pajak impor timbal balik yang tinggi.

Selain isu perdagangan, Trump juga mengindikasikan bahwa perjanjian keamanan bilateral yang telah berlangsung selama puluhan tahun dapat turut dibahas.

Trump mendesak Jepang untuk meningkatkan kontribusi biaya dalam menampung pasukan AS, serta menggambarkan perjanjian tersebut sebagai “sangat timpang.”

Pembicaraan itu menarik perhatian dari mitra dagang utama AS lainnya, karena digelar tak lama setelah Trump menangguhkan penerapan tarif tambahan spesifik selama 90 hari.

Pemerintahan Trump telah memasukkan Jepang dalam daftar mitra dagang yang dikenai rezim tarif luas yang diumumkan awal bulan ini.

Washington mendesak Tokyo untuk membuka pasar domestik lebih lebar dengan melonggarkan hambatan non-tarif seperti regulasi keselamatan kendaraan, subsidi, serta sistem impor dan distribusi beras.

Trump menetapkan tarif timbal balik atas impor Jepang sebesar 24 persen.

Kantor Perwakilan Dagang AS dalam laporan bulan lalu juga menyebutkan hambatan non-tarif Jepang terkait berbagai produk, termasuk beras dan hasil laut.

Trump juga telah memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk mobil yang diproduksi di luar AS serta tarif serupa untuk semua impor baja dan aluminium.

Salah satu isu utama dalam pembicaraan tersebut adalah apakah Jepang dapat memperoleh kelonggaran terhadap tarif otomotif, yang mulai berlaku awal bulan ini.

Saat ini, Jepang menghadapi total tarif sebesar 27,5 persen untuk kendaraan penumpang, yang menjadi pukulan berat bagi sektor otomotif, mengingat industri ini menyumbang hampir 30 persen dari total ekspor Jepang ke AS berdasarkan nilai pada tahun lalu.

Trump belum melunak

Namun, sejauh ini Washington belum menunjukkan tanda-tanda akan melunak, mengingat impor mobil dianggap sebagai penyumbang utama defisit perdagangan AS dengan Jepang selama beberapa dekade terakhir.

Produk pertanian juga diperkirakan menjadi topik yang sensitif dalam pembicaraan, di tengah upaya pemerintah Jepang meningkatkan ekspor hasil pertanian dan kelautan mereka, mengingat menurunnya permintaan domestik akibat populasi yang menyusut dan menua.

Tahun lalu, untuk pertama kalinya dalam dua dekade, Amerika Serikat menjadi negara pengimpor terbesar produk pertanian Jepang. Namun, muncul kekhawatiran bahwa tarif AS dapat membalikkan tren positif tersebut.

Trump juga mengeluhkan bahwa Jepang mengenakan tarif sebesar 700 persen atas beras, klaim yang kemudian disebut “tidak masuk akal” oleh Menteri Pertanian Jepang, Taku Eto.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyatakan bahwa isu nilai tukar mungkin juga akan dibahas. Namun, Akazawa menolak hal tersebut, dan menyatakan bahwa isu itu sebaiknya diserahkan kepada menteri keuangan kedua negara.

Dalam pembicaraan pada Rabu, Akazawa diperkirakan menyoroti nilai dan skala investasi Jepang di AS, dengan menjelaskan bahwa Jepang telah menjadi investor asing terbesar di negara itu selama lima tahun berturut-turut.

Pertemuan di Washington itu digelar setelah Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba dan Trump sepakat awal bulan ini untuk melanjutkan pembahasan terkait tarif impor AS melalui pertemuan tingkat menteri.

Trump menyatakan bahwa tarif sangat penting untuk menarik investasi asing, menciptakan lapangan kerja baru, dan mengurangi defisit perdagangan AS.

Sementara itu, Ishiba berjanji tidak akan membuat kompromi demi menyelesaikan negosiasi tarif secara cepat. Meski sejauh ini enggan mengambil langkah balasan terhadap sekutu keamanannya yang penting, ia tidak sepenuhnya menutup kemungkinan tersebut.

Sumber: Kyodo

Baca juga: Jepang sebut tak akan terburu-buru capai kesepakatan tarif dengan AS

Baca juga: Survei: Mayoritas warga Jepang khawatir tarif AS dongkrak biaya hidup

Penerjemah: Primayanti
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |