Trump: Keputusan serang Hamas di Qatar diambil oleh PM Israel

1 week ago 6

Washington (ANTARA) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa keputusan untuk menyerang Hamas di Qatar diambil oleh Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu, bukan oleh Gedung Putih.

"Ini merupakan keputusan yang diambil oleh PM (Israel) Netanyahu, bukan keputusan yang saya ambil," kata Trump dalam sebuah unggahan di platform Truth Social miliknya.

Trump mengatakan bahwa dia segera memerintahkan Utusan Khusus Steve Witkoff untuk memberi tahu pihak Qatar tentang serangan yang akan dilancarkan Israel ketika diberi tahu oleh militer AS pada Selasa pagi waktu setempat. Tetapi sayangnya, sudah terlambat untuk menghentikan serangan tersebut.

Ketika Witkoff menghubungi pihak Qatar, bom-bom Israel telah menghantam sasarannya di Qatar, lapor media lokal AS mengutip seorang pejabat AS.

"Serangan udara sepihak di dalam wilayah Qatar, sebuah Negara Berdaulat dan Sekutu dekat AS, yang sedang bekerja keras dan dengan berani mengambil risiko bersama kami untuk memediasi Perdamaian, tidak akan memajukan target Israel atau AS," kata Trump dalam unggahannya.

Presiden AS itu mengatakan bahwa dia memandang Qatar sebagai sekutu dan teman yang solid bagi AS, dan merasa sangat prihatin tentang lokasi serangan tersebut. Namun dia juga mengatakan bahwa mengenyahkan Hamas merupakan tujuan yang layak.

Trump mengonfirmasi bahwa dirinya telah berbicara dengan emir dan PM Qatar pasca-serangan tersebut, dan meyakinkan bahwa hal semacam itu tidak akan terjadi lagi di tanah mereka. Dia juga menambahkan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) AS Marco Rubio telah diperintahkan untuk menyelesaikan Perjanjian Kerja Sama Pertahanan dengan Qatar.

Laporan media AS Axios menyebutkan bahwa tindakan Israel tersebut memicu kemarahan beberapa penasihat utama Trump, karena Gedung Putih memperkirakan akan menerima respons Hamas terhadap proposal terbaru Trump untuk perdamaian di Gaza pada akhir pekan ini.

Para pejabat AS sangat kesal karena mereka diberi tahu pada detik-detik terakhir sehingga tidak memiliki kesempatan untuk memberi masukan mengenai rencana Israel, menurut laporan tersebut.

Sehari sebelum serangan tersebut, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Witkoff dan menantu Trump, Jared Kushner, di Miami, tetapi tidak mengatakan apa pun tentang rencana serangan tersebut, menurut laporan itu mengutip sumber yang memiliki pengetahuan langsung terkait hal ini.

Serangan di Qatar dilaporkan terjadi tidak jauh dari pangkalan militer AS terbesar di kawasan tersebut. Hamas menyatakan bahwa delegasi negosiasinya selamat dari serangan tersebut, meskipun terdapat enam orang yang tewas, yang meliputi beberapa anggota pengawal kelompok tersebut dan seorang petugas keamanan Qatar.

Hamas mengatakan serangan tersebut terjadi saat delegasi mereka sedang membahas proposal baru AS yang diajukan oleh Trump, menuduh pemerintah Netanyahu berusaha menggagalkan mediasi internasional.

Pewarta: Xinhua
Editor: Imam Budilaksono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |