Jakarta (ANTARA) - BPJS Kesehatan terus melakukan transformasi digital di seluruh mitra fasilitas kesehatan untuk meningkatkan kualitas dan kepuasan peserta agar lebih mudah mengakses layanan kesehatan.
Deputi Direksi Bidang Komunikasi Organisasi BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf menyebut penguatan layanan digital menjadi langkah penting yang bisa dilakukan untuk memastikan seluruh peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mendapatkan akses layanan yang lebih mudah, cepat dan setara.
"Kami wajib memastikan setiap peserta JKN mendapatkan pengalaman pelayanan yang mudah, cepat dan setara di manapun mereka berobat. Pelayanan kesehatan yang baik lahir dari sinergi, komitmen, dan kepedulian bersama antara BPJS Kesehatan, fasilitas kesehatan, dan masyarakat," ujar Iqbal saat berkunjung ke Klinik Nayaka Husada, Palembang, Sumatra Selatan, Kamis.
Iqbal mengemukakan, Klinik Nayaka Husada juga telah mengintegrasikan sejumlah layanan melalui Aplikasi Mobile JKN. Lewat berbagai fitur yang tersedia, peserta bisa lebih mudah melakukan antrean secara daring hingga melihat riwayat pelayanan.
"Kami mengapresiasi Klinik Nayaka yang sudah memanfaatkan fitur-fitur dalam Mobile JKN secara maksimal. Hal ini sejalan dengan semangat BPJS Kesehatan untuk menghadirkan pelayanan digital yang praktis, efisien, dan transparan bagi peserta," ucap Iqbal.
Dalam kesempatan tersebut, Iqbal juga mengunjungi Rumah Sakit Bunda Kota Palembang. Ia mengapresiasi inovasi yang dihadirkan pihak rumah sakit melalui Foto Serah Terima Obat atau Foster-O.
"Inovasi Foster-O yang diterapkan RS Bunda Kota Palembang ini sangat positif. Sistem ini tidak hanya meningkatkan transparansi dan kepercayaan peserta terhadap layanan rumah sakit, tetapi juga membantu memastikan seluruh proses pelayanan berlangsung sesuai standar," ujar dia.
Iqbal menilai bahwa keberhasilan implementasi inovasi di fasilitas kesehatan seperti RS Bunda Palembang menjadi contoh nyata bagaimana sinergi dan kreativitas dapat menghadirkan perubahan positif dalam sistem jaminan kesehatan nasional.
Transformasi digital diyakini mampu meningkatkan efisiensi, mempercepat pelayanan, serta meminimalkan potensi kendala administratif yang selama ini sering dihadapi peserta.
"Dengan adanya sistem antrean online ini, kami berharap peserta JKN tidak lagi harus menunggu lama saat datang ke fasilitas kesehatan. Inovasi ini juga membantu mencegah penumpukan antrean dan memastikan pelayanan berjalan lebih efisien yang berdampak terhadap tingkat kepuasan peserta," paparnya.
Kepala Klinik Nayaka Husada Hasni Yuliati mengemukakan, pelayanan yang diberikan senantiasa mengutamakan kenyamanan dan kemudahan akses bagi peserta dengan berbagai inovasi yang dilakukan untuk memastikan peserta mendapatkan pengalaman berobat yang cepat, ramah, dan efisien.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Bunda Palembang, Halipah menegaskan komitmennya untuk memberikan pelayanan yang optimal kepada peserta sesuai dengan janji layanan JKN, yakni tanpa diskriminasi untuk pelayanan yang lebih cepat, sehingga peserta puas terhadap pelayanan yang diberikan.
"Prinsipnya, pelayanan yang diberikan kepada peserta sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan BPJS Kesehatan. Kami juga mendorong peserta yang ingin berobat ke RS Bunda Kota Palembang agar memanfaatkan aplikasi Mobile JKN, karena di rumah sakit ini juga telah mengoptimalkan digitalisasi. Harapannya, pelayanan yang dirasakan oleh peserta dapat semakin cepat dan lebih mudah," tuturnya.
Baca juga: Cak Imin: Tunggakan 23 juta peserta BPJS Kesehatan akan dihapuskan
Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan sebut seluruh komponen GovTech bagian sistem JKN
Baca juga: Transformasi digital JKN di Papua Barat terkendala jaringan internet
Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































