Jakarta (ANTARA) - Platform lokapasar Tokopedia dan TikTok Shop by Tokopedia (TikTok Shop) berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di lebih banyak wilayah di Indonesia.
Senior Director of Tokopedia and TikTok E-commerce Indonesia Stephanie Susilo menyatakan tahun ini, sektor digital diperkirakan berkontribusi 8 persen terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional, dan bisa naik 9 -10 persen di akhir 2025.
E-commerce, lanjut dia dalam keterangannya di Jakarta, Kamis masih menjadi pendorong utama, menyumbang sekitar 72 persen dari total nilai ekonomi digital. Indonesia pun kini menjadi pasar digital terbesar di Asia Tenggara, dengan potensi mencapai 600 miliar dolar AS pada 2030.
"Sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia, kami mengadakan rangkaian kampanye akbar bulanan di Tokopedia dan TikTok Shop," katanya.
Progam tersebut meliputi Gajian Sale yang dimulai setiap tanggal 24 atau 25, dan Promo Guncang yang berpuncak pada tanggal kembar di bulan berikutnya.
Kampanye tanggal kembar Promo Guncang 10.10 di kedua platform lokapasar tersebut, tambahnya terbukti menggerakkan ekonomi digital lokal.
Baca juga: Menkomdigi sebut 250.000 warga Sragen gunakan metode pembayaran QRIS
Menurut dia,di Tokopedia, beberapa wilayah seperti Papua Barat, Gorontalo, dan Kalimantan Selatan mencatat kenaikan transaksi tertinggi selama periode kampanye, sementara di TikTok Shop, sejumlah wilayah yaitu Sulawesi Tenggara, Maluku dan Jambi mengalami peningkatan transaksi terbesar.
"Inisiatif ini membawa peningkatan jumlah penjual sebesar 46,8 persen. Artinya, makin banyak pelaku usaha yang percaya dalam memanfaatkan Tokopedia dan TikTok Shop untu jualan. Pesanan pun bisa naik rata-rata 45 persen," katanya.
Beberapa kategori produk dengan pesanan tertinggi di kedua platform lokapasar tersebut saat Promo Guncang 10.10 berlangsung, antara lain handphone dan tablet, otomotif, makanan dan minuman, kecantikan dan perawatan diri, serta busana muslim.
Stephani menambahkan berdasarkan data, rata-rata peningkatan transaksi sejumlah kategori produk, seperti makanan dan minuman serta elektronik dan otomotif, tercatat masing-masing sebesar 58,4 persen dan 75,5 persen.
Sementara itu untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital di lebih banyak wilayah di Indonesia, kedua platform ini menghadirkan Promo Guncang 11.11 yang akan berpuncak pada 11 November 2025.
Head of Marketing Tokopedia, Jonathan Theon Locanawan menambahkan, kolaborasi ini menegaskan kekuatan merek serta pemasaran kekayaan intelektual (KI) sebagai brand lokal.
"Kolaborasi ini mencerminkan keyakinan bahwa kolaborasi dan inovasi dapat menciptakan dampak nyata, serta menjadi contoh positif bagi industri digital secara keseluruhan," ujarnya.
Baca juga: Apindo: Ekonomi digital, hijau dan hilirisasi jadi perhatian pada 2026
Baca juga: Pakar ingatkan masyarakat waspadai aplikasi emas digital ilegal
Baca juga: Sinergi mendorong ekonomi keuangan digital melalui FEKDI x IFSE 2025
Pewarta: Subagyo
Editor: Mahmudah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































