Beijing (ANTARA) - Jaringan kedai kopi asal China "Luckin Coffee" ikut berpartisipasi dalam paviliun Indonesia di China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai pada 5-10 November 2025.
CIIE adalah pameran besar tingkat nasional yang secara khusus mengusung tema impor yang bertujuan untuk membuka pasar China bagi negara-negara luar.
"CIIE tahun ini menjadi istimewa dengan hadirnya 'Luckin Coffee' di Paviliun Indonesia yang berkolaborasi dengan perusahaan pengolahan santan kelapa Freenow," kata Kepala "Indonesian Trade Promotion Center" (ITPC) Shanghai Yudha Halim dalam keterangan tertulis yang diterima Antara di Beijing, Jumat.
"Kolaborasi ini menunjukan peran penting Indonesia dalam mempererat hubungan ekonomi, memperluas akses pasar, serta mendorong terbentuknya kemitraan jangka panjang yang saling menguntungkan bagi kedua negara," demikian ditambahkan.
"Luckin Coffee" adalah jaringan kedai kopi China yang mayoritas pesanannya dilakukan dengan aplikasi untuk dibawa pulang atau pengantaran sehingga ribuan gerai Luckin di China berukuran kecil dan berlokasi strategis karena fokus pada kecepatan layanan "takeaway" dengan harga yang terjangkau.
Sedangkan "FreeNow" adalah perusahaan yang fokus pada produk berbahan dasar kelapa seperti santan dan air kelapa dengan basis di kota Guangdong, China.
"FreeNow" mengelola rantai industri kelapa secara terintegrasi dan bekerja sama dengan perkebunan kelapa di Thailand, Vietnam, Hainan, China dan Indonesia.
"Partisipasi Indonesia tahun ini merupakan peluang besar bagi pelaku usaha Indonesia untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menghadirkan produk berkualitas kepada konsumen global," kata Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun saat pembukaan paviliun CIIE.
Tahun ini, Paviliun Indonesia diikuti oleh 10 peserta pameran asal Indonesia yang menampilkan produk unggulan seperti kopi luwak, sarang burung walet, makanan ringan, gula kelapa, hingga mi instan.
Duta Besar RI untuk Tiongkok dan Mongolia Djauhari Oratmangun (mengenakan peci) memegang kopi dari "Luckin Coffee" di paviliun Indonesia dalam China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai. /ANTARA/HO-KJRI Shanghai.Hingga September 2025, total perdagangan Indonesia dan China telah mencapai 120,64 miliar dolar AS (sekitar Rp2,01 kuadriliun), meningkat 14,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Adapun total transaksi dari CIIE 2025 tercatat sebesar 6,27 juta dolar AS (sekitar Rp104,7 miliar) yang terdiri dari transaksi "business to business" (B2B) sebesar 6,18 juta dolar AS (sekitar Rp103,2 miliar) dan "business-to-consumer" (B2C) atau model penjualan langsung ke konsumen sebesar 81.857 dolar AS (sekitar Rp1,36 miliar).
Di sela rangkaian kegiatan CIIE 2025, Konsul Jenderal RI di Shanghai, Berlianto Situngkir dan Kepala ITPC Shanghai menghadiri "The Second International Durian Industry Innovation and Development Summit Forum" sebagai salah satu cara guna meningkatkan pasar ekspor durian Indonesia ke China.
ITPC Shanghai bersama peserta pameran Indonesia yaitu Indomie Shanghai, PT Damai Karya Abadi, Konimex, dan PT Kreasi Alam Indonesia juga berkolaborasi dengan restoran makanan halal Yer Shari memadukan bumbu rendang, kecap manis, sambal Belibis dan makanan Indonesia dengan bumbu resep restoran Yer Shari.
Pengelola Yer Shari menyampaikan rencana pengembangan menu yang memadukan produk Indomie dan bumbu Indonesia dalam menunya, serta mengeksplorasi penggunaan sarang burung walet untuk produk teh susu.
Kolaborasi tersebut adalah untuk memperluas variasi sekaligus meningkatkan daya saing produk kuliner Indonesia di China.
Partisipasi Indonesia dalam CIIE ke-8 ini merupakan langkah strategis untuk memperkuat posisi produk Indonesia di pasar global, khususnya China sebagai salah satu mitra dagang utama.
Dalam pembukaan paviliun Indonesia, hadir juga Kepala Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Beijing Rizaldi Indra Janu, mitra strategis dari Tiongkok, termasuk CEO Feinuo Group, Zhang Kai dan GM Public Communication Luckin Coffee Zhao Yan Yan.
Baca juga: BPJPH-KBRI Beijing perkuat pengawasan halal produk impor China
Baca juga: 16 perusahaan Indonesia ikut dalam pameran dagang di Lanzhou
Pewarta: Desca Lidya Natalia
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































