Tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di DKI capai 51 persen

11 hours ago 4

Jakarta (ANTARA) - Tingkat kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di DKI Jakarta tahun 2025 mencapai 51,39 persen atau 2.123.056 peserta dari kalangan pekerja formal dan informal.

"Kami menyadari keberhasilan program ini tidak terlepas dari kerja sama dan sinergi antara pemerintah, dunia usaha, dan BPJS Ketenagakerjaan," kata Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) BPJS Ketenagakerjaan DKI Jakarta, Deny Yusyulian dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

Dia meyakini dengan semangat kolaborasi yang kuat, DKI Jakarta dapat menjadi pionir dalam perlindungan sosial ketenagakerjaan di Indonesia.

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi DKI Jakarta, Marullah Matali memandang perlunya perhatian lebih untuk meningkatkan kesadaran dan peran aktif seluruh pemangku kepentingan.

Peran aktif ini mulai dari pemerintah provinsi, kabupaten/kota, hingga kelurahan untuk memperluas cakupan perlindungan Jamsostek, termasuk di antaranya perlindungan bagi pekerja informal dan pekerja rentan.

Baca juga: Dianggap mampu delapan juta orang dicoret dari data PBI BPJS Kesehatan

Marullah lalu mendorong agar kepatuhan dan kepedulian para pemberi kerja terhadap penyelenggaraan program Jamsostek dapat terus ditingkatkan, sebagai bagian dari kewajiban normatif dan tanggung jawab sosial.

"Mari jaga sinergi antara Pemprov DKI Jakarta, BPJS Ketenagakerjaan, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat. Kolaborasi inilah yang menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan cakupan semesta Jamsostek di Jakarta," ujar dia.

Dalam kesempatan itu, diadakan Penganugerahan "Paritrana Award 2025". Ini merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dan pelaku usaha yang mendukung implementasi program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan untuk mewujudkan universal "coverage Jamsostek" di Jakarta.

Hasil seleksi "Paritrana Award 2024" menunjukkan sebanyak 115.446 pemberi kerja/badan usaha telah terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan Kanwil DKI Jakarta.

Adapun dalam ajang penghargaan tingkat Provinsi DKI Jakarta, total terdapat 17 pemberi kerja/badan usaha, 3 pemerintah kota dan 3 kelurahan yang berhasil meraih penghargaan juara 1 hingga 3.

Baca juga: Ini alasan warga yang mau CKG disarankan punya BPJS aktif

Penghargaan diberikan dalam kategori pemerintah kabupaten/kota terbaik, usaha terbaik per sektor (5 sektor) yaitu keuangan, perdagangan dan jasa; pertambangan, manufaktur, dan konstruksi; pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan dan pendidikan.

Lalu, Usaha Kecil dan Mikro (UKM) terbaik dan pemerintah desa/kelurahan terbaik.

Melalui "Paritrana Award", Sekda ingin mengajak seluruh pihak untuk terus memperkuat komitmen dan kolaborasi.

"Semoga pencapaian ini menjadi contoh dan inspirasi dalam mewujudkan ekosistem ketenagakerjaan yang inklusif, aman dan berkelanjutan," ujar dia.

Baca juga: Masih ada rumah sakit di Jakarta tolak pasien yang gunakan BPJS

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |