Kabupaten Bogor (ANTARA) - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Djuanda (Unida) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengembangkan Aplikasi Pantau Posyandu yang dirancang untuk memudahkan pemantauan kesehatan terhadap balita.
Ketua Tim PKM Unida Dr. Ir. Himmatul Miftah, M.Si di Cibinong, Jumat, menjelaskan aplikasi ini dilengkapi dengan berbagai fitur seperti pencatatan identitas diri, pemantauan parameter stunting, tracking treatment, dan visualisasi grafik tren kesehatan ibu dan balita.
Keunggulan aplikasi ini adalah kemampuannya untuk melakukan pemantauan jangka panjang hingga anak mencapai usia remaja.
"Pengembangan program berkelanjutan ini dalam rangkaian kegiatan PKM yang dilaksanakan dari Juli hingga Desember 2024," kata Himmatul.
Baca juga: Pemkot: Posyandu era baru tidak terbatas pelayanan kesehatan ibu anak
Ia menjelaskan, aplikasi tersebut juga dipamerkan dalam program pencegahan stunting bertajuk "Pembuatan Menu dan Aplikasi Monitoring Berbasis Komoditas Pangan Lokal sebagai Upaya Pencegahan Stunting" di Posyandu Matahari, Kelurahan Mulyaharja, Kota Bogor.
Tim PKM Unida juga memberikan pelatihan hidroponik dan bioflok kepada kader posyandu. Para peserta diajari cara memanfaatkan lahan sempit untuk menanam sayuran dengan sistem hidroponik dan budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok. Hasil dari kedua sistem ini kemudian dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan MPASI bergizi tinggi.
Himmatul menekankan bahwa upaya pencegahan stunting dapat dimulai dari pemanfaatan lahan sekitar rumah, sekecil apapun, melalui teknologi tepat guna.
"Kami mensinergikan para pakar dari Fakultas Pertanian, Fakultas Ilmu Komputer, dan Sekolah Vokasi untuk menyempurnakan program ini. Kami yakin stunting dapat dituntaskan," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Tabanan luncurkan posyandu holistik tekan angka stunting
Ia berharap melalui program terpadu ini, Posyandu Matahari dapat menjadi contoh sukses pemberdayaan masyarakat dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas di Kelurahan Mulyaharja.
“Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak, khususnya Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang telah mendanai kegiatan pengabdian ini melalui hibah dengan skema PKM, dan semoga tujuan bersama untuk pencegahan stunting dapat kita realisasikan,” tuturnya.
Program ini mendapat respons positif dari masyarakat setempat. Ketua RW 04 Kelurahan Mulyaharja Suherman berterima kasih atas bantuan instalasi hidroponik dan kolam bioflok yang diberikan.
”Kami sangat berterima kasih atas inisiasi para dosen Unida ke posyandu kami, terima kasih juga atas kolam bioflok dan instalasi hidroponik yang sudah dibuatkan untuk posyandu,” katanya.
Baca juga: Pemkot Banjarbaru canangkan "Ayo ke Posyandu" cegah stunting
Sementara itu, salah satu kader posyandu Syafnizar berharap program ini dapat diperluas ke setiap RT melalui sistem duta.
”Kami berharap para dosen dapat membina perwakilan dari setiap RT mengenai sayuran hidroponik dan bioflok ini, sehingga ke depan ada perwakilan setiap RT yang akan menjadi duta bagi warga di RT-nya masing-masing,” ujarnya.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2024