Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana mengungkapkan bermain terlalu terburu-buru saat terhenti di babak 16 besar BWF Tour Super 1000 China Open 2025.
Pada pertandingan babak 16 besar yang berlangsung di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, Kamis, Leo/Bagas tak berdaya mengatasi ketangguhan dari pasangan India Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty setelah takluk dua gim dengan skor identik, 19-21 dan 19-21.
Bagas mengaku dalam pertandingan ini ia dan pasangannya masih kerap melakukan kesalahan di saat-saat krusial yang tidak bisa dipungkiri menjadi faktor kekalahan.
"Di gim pertama sebenarnya kami bisa mengambil tapi kami terlalu terburu-buru ingin mematikan, harusnya bisa lebih sabar," ungkap Bagas dikutip PBSI.
"Di gim kedua kami bisa unggul tapi saya melakukan dua kali kesalahan di fase krusial, dua pengembalian servis saya gagal dan ini sangat menentukan di hasil," imbuhnya.
Baca juga: Jonatan Christie terhenti di babak 16 besar China Open 2025
Senada dengan Bagas, Leo mengatakan bahwa penerapan segi taktik juga kurang maksimal di laga kali ini. Ia dan Bahas kerap bermain kurang tenang terutama ketika dalam posisi tertekan.
"Pertandingan hari ini secara tempo kami sudah menemukan ritme yang pas tapi memang dari taktik kami masih kalah disiplin. Mereka bisa lebih tenang, lebih taktis dalam menerapkan pola permainan. Benar-benar memanfaatkan satu dua pukulan awal," ungkap Leo.
Dengan kekalahan ini membuat Leo/Bagas gagal membalaskan dendam dari ganda India ini setelah sebelumnya juga sempat disingkirkan pada babak pertama Indonesia Open 2025 pada 3 Juni lalu.
Dalam dua pertemuan terakhir, Leo/Bagas juga selalu takluk ditangan Rankireddy/Shetty.
Terhenti di babak kedua sekaligus juga membuat Leo/Bagas masih belum bisa memperbaiki catatan negatif setelah sebelumnya terhenti di babak pertama Jepang Open 2025.
Baca juga: Rehan/Gloria segel tiket perempat final China Open 2025
Baca juga: Jafar/Felisha melangkah mulus ke perempat final China Open 2025
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Gilang Galiartha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.