Taman Nasional dukung pengolahan air limbah domestik di Pulau Pramuka

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah III Pulau Pramuka mendukung pembangunan Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALD-T) di Pulau Pramuka yang dilakukan Sudin SDA Kepulauan Seribu untuk kelestarian ekosistem di kawasan pulau konservasi.

“Kami sangat mendukung pelaksanaan pembangunan SPALD-T karena ini menyangkut kebutuhan masyarakat,” kata Kepala SPTN Wilayah III Pulau Pramuka, Pitra Panderi di Jakarta, Senin.

Menurut dia, taman nasional sebagai pengelola kawasan konservasi tentu berkepentingan agar pembangunan dilakukan secara berkelanjutan dan tidak berdampak negatif pada lingkungan perairan.

Baca juga: DKI bangun pengolahan air limbah berkapasitas 240 ribu meter kubik

Ia menjelaskan Taman Nasional Kepulauan Seribu yang berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memiliki tanggung jawab dalam memastikan kelestarian ekosistem di kawasan pulau-pulau konservasi, termasuk mendukung inisiatif yang berpihak pada lingkungan dan masyarakat.

Dukungan ini dilakukan karena sebagian infrastruktur SPALD-T bersinggungan langsung dengan kawasan laut dan zona taman nasional, sehingga diperlukan koordinasi dan kolaborasi lintas sektor.

“Pelaksanaan kegiatan ini perlu adanya kerja sama dengan taman nasional karena status kawasan ini langsung di bawah kementerian,” kata Pitra.

Ia menilai setiap kegiatan yang masuk dalam kawasan taman nasional harus mengikuti prosedur dan mekanisme yang telah ditetapkan, termasuk melalui kajian lingkungan seperti upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL) dan izin pertimbangan teknis lainnya.

“Kami rutin melakukan komunikasi dan pembaruan informasi kepada pihak pusat, bahkan sampai ke tingkat menteri jika diperlukan. Ini bagian dari bentuk kehati-hatian dan tanggung jawab kami,” kata dia.

Baca juga: Kapasitas sistem pembuangan limbah di Pulau Pramuka ditingkatkan

Sementara itu, Kepala Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kepulauan Seribu Mustajab mengatakan Pemkab telah meyakinkan masyarakat Pulau Pramuka, bahwa peningkatan SPALDT di pulau itu dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung Pulau Pramuka sebagai destinasi kunjungan wisata.

“Kami melakukan sosialisasi SPALDT untuk mencegah pencemaran lingkungan akibat limbah domestik, terutama kontaminasi bakteri E-coli yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat,” katanya.

Prita menambahkan bahwa air tanah yang tercemar limbah domestik sangat berisiko dan jika tidak ditangani, bisa menyebabkan berbagai penyakit bahkan mencemari laut yang berdampak pada sektor pariwisata.

Sistem itu akan dilengkapi dengan jaringan perpipaan terpusat yang menghubungkan zona-zona permukiman ke satu titik pengolahan utama di bagian belakang pulau. Selain mendukung kesehatan lingkungan, program ini juga mendukung citra Pulau Pramuka sebagai destinasi wisata yang bersih dan nyaman.

“Pembangunan sistem pengolahan air limbah ini ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025," kata dia.

Baca juga: 637 rumah di Pulau Kelapa tersambung sistem pengolahan air limbah

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |