Sultan HB X ingatkan pejabat mau mendengar generasi muda

4 hours ago 2

Yogyakarta (ANTARA) - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X mengingatkan para pejabat agar mau mendengar dan membuka ruang dialog dengan generasi muda, bukan sekadar memberi perintah.

"Saya hanya ingin ingatkan bagi para pejabat dan sebagainya, bahwa antargenerasi itu bisa membawa konsekuensi jika pemahaman yang berbeda tidak didialogkan lebih jauh," ujar Sultan HB X saat Dialog Kebangsaan untuk Indonesia Damai di Sasana Hinggil Dwi Abad, Alun-alun Selatan, Kota Yogyakarta, Minggu.

Sultan menuturkan perbedaan cara pandang antara generasi tua dan muda merupakan hal yang wajar karena latar pengalaman dan zaman yang berbeda.

Namun, menurut dia, pejabat atau generasi tua perlu memahami pola pikir generasi muda agar kebijakan yang diambil tidak menimbulkan kesenjangan.

"Usia saya terlalu berbeda banyak dengan anak-anak muda yang ada sekarang. Saya mencoba belajar untuk menyelami keinginan anak-anak muda, bukan anak-anak muda yang mengikuti pola pikir saya," kata Raja Keraton Yogyakarta itu.

Menurut dia, tanpa dialog yang terbuka, perbedaan generasi dapat menimbulkan kesalahpahaman hingga merusak kebersamaan sosial.

"Harapan saya, yang tua itu mau mendengar yang muda, syukur bisa menyesuaikan pola pikirnya. Kalau yang muda suruh ngikutin saya, enggak bisa, karena dia tidak punya pengalaman seperti pengalaman orang yang lebih tua," ucapnya.

Sri Sultan pun menyinggung pengalaman masa lalu saat Reformasi 1998 sebagai pelajaran penting bagi bangsa.

Menurut dia, peristiwa itu seharusnya tidak perlu terjadi jika saat itu komunikasi antara generasi tua dan muda terjalin dengan baik.

"Peristiwa reformasi hanya karena masalah gap pola pikir yang tua sama yang muda, tapi tidak pernah dikomunikasikan dengan baik, sehingga tidak nyambung," ujarnya.

Agar peristiwa serupa tak berulang, dia mengajak para pejabat mampu membangun komunikasi yang setara sehingga perbedaan pandangan justru memperkuat kehidupan demokrasi, bukan menimbulkan ketegangan.

"Mungkin dalam kebijakan akan ada perbedaan, yang penting jangan sampai terjadi gap. Nanti kalau ada demonstrasi baru kaget, kan gitu?" ujar Sri Sultan.

Baca juga: Pimpinan MPR temui Sri Sultan HB X hahas pelestarian budaya Yogyakarta

Baca juga: Khofifah dan Emil temui Sri Sultan bahas promosi pariwisata DIY-Jatim

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |