Sudah tidak ada penerbangan domestik di Kertajati sejak 2 Juni 2025

2 months ago 27
Untuk penerbangan domestik dari dan menuju Bandara Kertajati terhitung mulai tanggal 2 Juni 2025 sementara belum tersedia.

Bandung (ANTARA) - Biro BUMD, Investasi dan Administrasi Pembangunan (BIA) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyebutkan sudah tidak ada penerbangan domestik dari dan menuju Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sejak tanggal 2 Juni 2025 sampai waktu yang tidak ditentukan.

Hal itu, dipastikan setelah pada tanggal tersebut maskapai Super Air Jet yang melayani penerbangan ke Medan, Denpasar, dan Balikpapan (Kalimantan Timur) berhenti beroperasi dari dan ke BIJB Kertajati.

"Untuk penerbangan domestik dari dan menuju Bandara Kertajati terhitung mulai tanggal 2 Juni 2025 sementara belum tersedia," kata Kepala Biro BIA Jabar Deny Hermawan saat dikonfirmasi, di Bandung, Senin.

Penghentian penerbangan domestik ini, kata dia, dikarenakan keterbatasan armada dari maskapai yang sebelumnya melayani di Bandara Kertajati, yakni Lion Air, Super Air Jet, Citilink, Air Asia, dan Malaysia Airlines. Meskipun dirinya tidak menyangkal okupansi di bandara tersebut rendah.

"Sebelumnya, maskapai seperti Lion Air, Super Air Jet, dan Citilink masih melayani penerbangan domestik rute Denpasar, Balikpapan, dan sebagainya. Namun dikarenakan keterbatasan ketersediaan armada pesawat, maskapai memprioritaskan untuk melayani penerbangan dengan rate okupansi yang lebih tinggi," ujarnya pula.

Meskipun demikian, Deny mengatakan Bandara Kertajati masih melayani satu penerbangan internasional menuju Singapura yang terbang tiap Selasa dan Sabtu oleh maskapai Scoot.

"Saat ini Kertajati melayani penerbangan internasional menuju Singapura tiap hari Selasa dan Sabtu. Meski kondisi seperti ini, seluruh fasilitas di Bandara Kertajati beserta tim personel tetap hadir dalam memberikan pelayanan," ujarnya lagi.

Untuk penerbangan haji, kata dia pula, BIJB Kertajati masih melakukan pelayanan untuk kedatangan. Kloter 1 hingga 7 sudah terlayani, dan sisanya pelayanan kedatangan total 21 kloter sampai Jumat (11/7) mendatang.

Ketua DPRD Jabar Buky Wibawa Karya Goena (Wikagoe) mengatakan BIJB Kertajati haruslah diselamatkan, mengingat infrastruktur tersebut adalah salah satu Proyek Strategis Nasional dan dikelola oleh BUMD Provinsi Jabar, meski dilaporkan kerap mengalami kerugian tiap tahun.

"Oleh karena itu, kita juga harus fokus ke sana. Kita upayakan bagaimana BIJB ini bisa menjadi bandara kebanggaan Jawa Barat. Kita harus upayakan penyelamatan," ujarnya.

Salah satu yang sudah dilakukan dalam upaya penyelamatan, kata Buky, adalah upaya untuk menjadikannya sebagai pusat perjalanan haji dan umrah, namun memang belum berhasil.

"Kami juga sebetulnya sudah mendesak ke Kementerian Agama, Kementerian Perhubungan, supaya ada penambahan kuota untuk keberangkatan haji, hanya memang masih belum berhasil. Tujuannya apa? Supaya bandara itu hidup," katanya pula.

Terkait isu reaktivasi Bandara Husein Sastranegara seiring BIJB Kertajati yang kalah pamor dengan Bandara Halim Perdanakusuma dan Soekarno Hatta, Buky menilainya tidak akan efektif.

Pasalnya, saat ini bandara di tengah Kota Bandung itu sudah tidak mumpuni lagi untuk melayani pesawat ukuran besar, karena terbatasnya panjang landasan. Belum lagi bila bandara tersebut direaktivasi, akan menambah kemacetan di sekitarnya, seperti di Jalan Padjadjaran.

"Kalau menurut saya, Husein sudah tidak efektif. Misal dari posisi maupun panjang landasan, itu kurang memadai. Terus juga kita lihat tingkat kemacetan di seputar keluar dari bandara itu juga cukup rumit sekarang," ujarnya pula.

Baca juga: Bappenas: Bandara Kertajati berpotensi jadi pusat industri MRO

Baca juga: Menhub siapkan ekosistem dukung maskapai beroperasi di BIJB Kertajati

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |