Strategi kepemimpinan Prabowo yang kuat wujudkan kesejahteraan rakyat

6 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto telah memilih strategi kepemimpinan yang kuat, bukan hanya bagi rakyat Indonesia, namun juga selaras dengan persepsi warga dunia.

Persepsi Indonesia juga dicitrakan kuat dalam diplomasi internasional, sehingga semakin mengukuhkan posisi Indonesia dengan kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sebagai negara yang diperhitungkan di kancah global.

Energi kepemimpinan figur Prabowo Subianto terasa kuat. Sosoknya yang tegas, berkarisma, dan berpengalaman, menjadikannya figur pemimpin yang dihormati, baik di dalam negeri maupun di kancah global.

Kebijakan populis Presiden Prabowo semata-mata untuk kesejahteraan rakyat. Seperti saat berpidato pada HUT Partai Gerindra, pertengahan Februari 2025, Presiden Prabowo, antara lain menyampaikan soal rencana menggunakan sebagian hasil efisiensi anggaran untuk membiayai program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Beberapa waktu sebelumnya, Presiden Prabowo memerintahkan efisiensi penggunaan anggaran kementerian serta lembaga negara.

Sejumlah Rp306 triliun dana APBN akan dialokasi ke program atau sektor lain. Salah satu program yang mendapat tambahan anggaran adalah MBG, yang dikelola Badan Gizi Nasional sebesar Rp100 triliun, sehingga alokasi untuk MBG akan menjadi Rp171 triliun untuk tahun 2025. Hasil perhitungan pemerintah, anggaran itu akan menyumbang pertumbuhan 1,95 – 2 persen.

Dalam asumsi pemerintah, realokasi anggaran untuk makan bergizi, produksi pangan, perbaikan sekolah, kemandirian energi dan bioenergi, serta perbaikan kesehatan melalui pencegahan sakit, diperkirakan akan menciptakan pertumbuhan merata, terutama di perdesaan. Dengan demikian, ujung dari efisiensi anggaran adalah untuk kesejahteraan rakyat.

Penting dipastikan, agar pemerintah benar-benar memanfaatkan hasil efisiensi anggaran itu untuk kepentingan rakyat.

Semua itu ditujukan dalam kerangka Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) menjadi negara sejahtera, ditandai dengan sejumlah indikator, seperti pembangunan inklusif, kesetaraan atas akses dan pemanfaatan sumber daya, dan ramah lingkungan.


Katalis pertumbuhan

Realokasi anggaran idealnya tetap dapat mencapai tujuan untuk melayani masyarakat dan menumbuhkan ekonomi.

Para perencana pembangunan diharapkan dapat refokus pada percepatan pembangunan infrastruktur sosial, ekonomi, dan fisik.

Penguatan infrastruktur ekonomi dapat dilakukan pada penguatan dan pembangunan koperasi tingkat desa dan koperasi primer perkotaan.

Terkait anggaran infrastruktur fisik di kementerian, dapat dimanfaatkan untuk membangun jalan desa dan irigasi tersier yang mendukung ketahanan pangan dan ekonomi desa.

Realokasi anggaran juga menjadi kesempatan mempercepat transisi energi ke bioenergi. Dengan pemanfaatan teknologi transisi ini, selaras dengan penghijauan lahan hutan yang rusak, hulu sungai, serta daerah aliran sungai.

Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 dan 2026 adalah 5,3 persen. Pertumbuhan ini tidak berbeda jauh dengan pertumbuhan 2023 dan 2024, bahkan lebih rendah dari pertumbuhan 2022 yang sebesar 5,3 persen.

Sejatinya pertumbuhan ini tidak memadai untuk membuat Indonesia menjadi negara kaya. Untuk menjadi bangsa sejahtera pada 2045, dalam proyeksi pemerintah, perekonomian Indonesia perlu tumbuh 8 persen, setidaknya terealisasi pada 2029.

Untuk mencapai pertumbuhan 8 persen, transformasi ekonomi menjadi skenario yang harus dijalankan.

Transformasi ekonomi berarti perencanaan dan kebijakan pembangunan tidak lagi sekadar memberi anggaran.

Negara bakal membuat kebijakan yang jelas, tegas, serta konsisten dalam jangka menengah dan jangka panjang, menyusun sebuah kebijakan yang tidak mudah diubah, bahkan termasuk revisi.

Pemerintah sudah melakukan langkah transformasi ekonomi melalui tindakan afirmasi, salah satunya adalah MBG. Program MBG adalah bentuk langkah afirmasi dengan beberapa tujuan sekaligus, yaitu meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia, pertumbuhan ekonomi, dan kesejahteraan rakyat.

Dalam konteks kualitas SDM, Presiden Prabowo sendiri sangat menaruh perhatian pada pemenuhan kebutuhan pangan dalam negeri melalui percepatan peningkatan produksi pangan, khususnya beras.

Kemudian program kesehatan dengan fokus menjaga kesehatan, melalui implementasi pelayanan pemeriksaan gratis bagi semua lapisan masyarakat.

Realokasi anggaran kementerian dan lembaga negara juga direncanakan untuk memperbaiki sejumlah besar gedung sekolah di Tanah Air.

Banyak bangunan sekolah, terutama SD, termasuk fasilitas pendidikan pendukungnya, terlihat sudah tidak layak pakai. Presiden Prabowo ingin meningkatkan kualitas SDM dengan memulai dari fasilitas pendidikan.


Operasi pasar

Kemudian pada 17 Februari 2025, Presiden Prabowo memberi perintah pelaksanaan operasi pasar, sebagai cara meringankan beban masyarakat dalam membeli bahan pangan dengan harga terjangkau selama Ramadhan dan Lebaran 2025.

Operasi pasar bertajuk Gerakan Pangan Murah akan berlangsung setiap hari, mulai 24 Februari hingga akhir Maret 2025.

Presiden juga meminta para pelaku usaha pangan pokok menjual komoditasnya sesuai harga eceran tertinggi (HET) dan harga acuan penjualan (HAP) di tingkat konsumen yang ditetapkan pemerintah.

Para pelaku usaha yang melanggar ketentuan harga akan ditindak oleh Satuan Tugas Pangan Kepolisian RI.

Sanksinya bisa berupa penyegelan, bahkan pencabutan izin usaha. Sekali lagi, Prabowo menunjukkan diri sebagai figur pemimpin yang kuat dan tegas.

Operasi pasar yang digelar secara masif ini diharapkan mampu meredam inflasi pangan saat Ramadhan-Lebaran 2025, dan upaya menjaga daya beli masyarakat.

Daya beli masyarakat merupakan salah satu indikator pertumbuhan ekonomi, dalam hal ini konsumsi rumah tangga. Sepanjang 2024, konsumsi rumah tangga berturut-turut tumbuh di bawah 5 persen.

Padahal konsumsi rumah tangga merupakan penyumbang terbesar produk domestik bruto (PDB), yakni 54,04 persen.

Kendati demikian, secara tahunan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga pada 2004 sedikit lebih baik dari 2023. Pada 2024 konsumsi rumah tangga tumbuh 4,94 persen, sedangkan pada 2023 tumbuh 4,82 persen.

Oleh karena itu operasi pasar ini secara khusus untuk menurunkan harga komoditas yang acapkali memicu inflasi, karena dibutuhkan masyarakat dan harga yang fluktuatif, yaitu bawang putih dan Minyakkita, minyak goreng kemasan sederhana untuk rakyat.

Dalam memecahkan masalah, Presiden Prabowo tampaknya terinspirasi mantan Presiden Habibie (1998-1999), yang memilih pendekatan Begin at the End and End at the Beginning; Reverse engineering.

Bangun hilirnya, kemudian secara bertahap bangun hulunya. Pendekatan praktis ini bisa membuahkan hasil lebih cepat dari pada pendekatan sebaliknya, yaitu bangun hulunya dulu, kemudian bergerak ke hilir.

Presiden telah memberikan instruksi langsung untuk operasi pasar, sebagai wujud perhatian presiden pada kesejahteraan rakyat.

Segala perintah Presiden Prabowo harus diterjemahkan dalam semangat mendorong pertumbuhan ekonomi tinggi, sejalan dengan upaya pengentasan kemiskinan.

Salah satu strategi pemerintahan Prabowo adalah kebijakan populis, menarik investasi sektor publik untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan menekan biaya kebutuhan pokok. Presiden Prabowo, tidak berlebihan kiranya bila dikatakan tengah mengukir legacy.


*) Dr Taufan Hunneman adalah dosen di UCIC, Cirebon

Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |