Stok pangan di Kepulauan Seribu aman meski terjadi banjir

1 month ago 18

Jakarta (ANTARA) - Stok pangan di Kepulauan Seribu aman meski terjadi fenomena yang berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum sehingga mengakibatkan banjir pesisir atau banjir rob di kawasan pesisir.

Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Kesejahteraan Rakyat Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati dalam keterangannya di Jakarta, Rabu, mengatakan sebanyak lima gerai pangan serta 491 warung dan toko penjual pangan yang tersebar di seluruh pulau masih tetap beroperasi.

Kelima gerai Perumda Pasar Jaya yang beroperasi menjual pangan, yakni Jakgrosir di Pulau Tidung Kecil, Gerai Pulau kelapa, Gerai Pulau Kelapa Dua, Gerai Pulau Pramuka dan Gerai Pulau Harapan.

Baca juga: BPBD DKI optimalkan upaya atasi banjir rob di Jakarta

Plt Bupati Kepulauan Seribu Muhammad Fadjar Churniawan meninjau warga yang terdampak banjir rob di kawasan kepulauan tersebut pada Selasa (17/12/2024) (ANTARA/HO-Pemkab Kepulauan Seribu)

Berdasarkan laporan harian terkini, setiap kelurahan rata-rata milik stok beras sekitar tiga ton.

"Kalau dikali enam kelurahan, stok beras total sekitar 18 ton. Bila dibandingkan dengan jumlah penduduk dan kebutuhan beras kondisinya cukup," kata Eliawati.

Dia mengatakan, hingga saat ini distribusi pangan masih dilakukan rutin oleh Perumda Pasar Jaya serta Bulog dan tidak ada kendala dalam proses distribusi.

Meski demikian, Pemprov DKI mewajibkan kelurahan melaporkan kondisi stok pangan per hari kepada bupati. Laporan itu akan menjadi dasar pengambilan kebijakan dan langkah lanjutan bila dibutuhkan.

Baca juga: Legislator soroti terganggunya pasokan pangan ke Kepulauan Seribu

Suharini Eliawati saat ditemui di RPTRA Taman Sawo, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024) ANTARA/Luthfia Miranda Putri

Hal ini sebagai langkah antisipasi untuk memastikan kecukupan pangan masyarakat Kepulauan Seribu, terutama di musim hujan seperti saat ini.

"Kami masih pantau terus kondisi lapangan seperti apa. Kalau memang dibutuhkan, kami akan segera intervensi," kata Eliawati.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), fenomena bulan purnama dengan perigee (jarak terdekat bulan ke bumi) atau supermoon terjadi pada 12 Desember 2024 berpotensi meningkatkan ketinggian air laut maksimum sehingga mengakibatkan banjir pesisir atau banjir rob di beberapa kawasan pesisir.

Di Pesisir Jakarta, banjir rob diprakirakan terjadi pada 12-20 Desember 2024 dan 26 Desember 2024-2 Januari 2025.

Baca juga: Legislator temukan pompa tak berfungsi sehingga Muara Angke kebanjiran

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |