Korut sebut senjata nuklirnya dirancang untuk keperluan tempur

20 hours ago 3

Islamabad (ANTARA) - Korea Utara (Korut) pada Sabtu mengatakan senjata nuklirnya dirancang untuk keperluan tempur, bukan "barang tawar-menawar" di tengah ketegangan yang terjadi di Semenanjung Korea.

Pyongyang mengatakan dalam komentar yang dipublikasikan oleh Kantor Berita Pusat Korea (KCNA) yang dikelola pemerintah, bahwa kekuatan nuklirnya bukan untuk dinegosiasikan tetapi untuk keperluan tempur, setelah AS mengatakan bahwa Washington akan mengupayakan "denuklirisasi penuh Korea Utara," di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

"Kekuatan nuklir kami bukanlah sesuatu yang dapat diiklankan untuk mendapatkan pengakuan dari siapa pun dan bahkan bukan barang tawar-menawar yang dapat ditukar dengan beberapa sen," kata KCNA.

"Kekuatan nuklir negara kami digunakan untuk pertempuran konstan guna segera menyingkirkan segala upaya invasi oleh kekuatan musuh yang melanggar kedaulatan negara dan keselamatan rakyatnya serta mengancam perdamaian regional," tulisnya dalam bahasa Korea.

Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba, dalam konferensi pers dengan Presiden Trump pada Jumat mengatakan bahwa mereka menegaskan perlunya mengatasi program nuklir dan rudal Korut, yang menimbulkan "ancaman serius" bagi Jepang, AS, dan sekitarnya.

"Jepang dan AS akan bekerja sama mengupayakan denuklirisasi penuh Korea Utara," katanya.

Namun, Trump mengatakan bahwa Washington akan menjalin hubungan dengan Korea Utara. Sementara, para pejabat NATO dan Uni Eropa menegaskan kembali bahwa mereka tidak akan menerima Korea Utara sebagai negara berkekuatan nuklir.

Korea Utara mengecam pernyataan tersebut sebagai hal yang "tidak masuk akal."

Trump menjadi presiden AS pertama yang menginjakkan kaki di wilayah Korut pada 2019. Sebagai bagian dari negosiasi dengan Pyongyang tentang program rudal balistik dan nuklir terlarangnya, ia bertemu Kim Jong Un di zona demiliterisasi yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan.

Korut sejak itu telah melakukan uji coba rudal dan nuklir, termasuk apa yang diklaimnya sebagai peluncuran rudal balistik antarbenua berbahan bakar padat yang berhasil pada 2023.

Sumber: Anadolu-OANA

Baca juga: Pemimpin Korut periksa fasilitas nuklir, sebut 2025 'tahun krusial'

Baca juga: Korut janjikan "aksi balasan paling keras" buat AS

Baca juga: Inggris sebut peluncuran rudal balistik Korut melanggar resolusi PBB

Penerjemah: Katriana
Editor: Azis Kurmala
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |