Jakarta (ANTARA) - Suasana haru menyelimuti Sekolah Rakyat Menengah Pertama (SRMP) 16 Malang saat Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf berkunjung, di mana ratusan siswa menyambut dengan yel-yel dan tiga di antaranya membacakan puisi berjudul “Menari di Atas Matahari”.
Puisi karya Ahmad Faturizqi, guru Bahasa Indonesia di SRMP 16 Malang itu dibawakan dengan penuh penghayatan oleh Begja Sudira Wicaksana, Syarif Hidayatullah, dan Muhammad Irham Nizawi saat Mensos Saifullah Yusuf (Gus Ipul) mengunjungi SRMP 16 Malang pada Senin.
"Biarlah aku harus jauh dari orang tua dan menangis darah, karena ini bukan hanya tentang cita-cita seorang, melainkan cita-cita bangsa dan negara," bunyi salah satu bait dalam puisi tersebut.
Gus Ipul menanggapi puisi tersebut dengan pemaparan bahwa pembelajaran di Sekolah Rakyat memang menghadapi berbagai dinamika, namun perlahan semua bisa diatasi.
"Memang ada tantangan-tantangan ya, dan tantangannya insya Allah bisa diatasi dengan baik. Dinamikanya bisa dicarikan solusi, mulai dari sarana-prasarana, kekurangan SDM, wali asrama, kadang juga ada kekurangan guru mata pelajaran tertentu, itu semua alhamdulillah bisa diatasi dengan baik," jelas Gus Ipul.
"Ada yang homesick, rindu rumah, belum biasa jauh dari orang tua. Itu masalah yang kita hadapi di awal-awal proses pembelajaran. Tapi alhamdulillah seiring waktu sekarang kondisinya sudah lebih stabil. Anak-anak di sini juga sudah semakin nyaman, semakin tenang," lanjutnya.
Gus Ipul menjelaskan Sekolah Rakyat saat ini merupakan sekolah rintisan yang masih bersifat sementara. Tahun depan ditargetkan sudah tersedia gedung permanen.
Baca juga: Mensos pastikan ada tunjangan penghasilan guru & kepsek Sekolah Rakyat
Baca juga: Mensos sampaikan perkembangan Sekolah Rakyat kepada Presiden Prabowo
"Sekolah ini sifatnya sementara, nanti akan ada bangunan permanen yang akan dibangun tahun ini. Untuk tahap pertama ada 100 titik, bisa jadi lebih, tergantung partisipasi swasta. Targetnya bisa menampung seribu siswa mulai SD, SMP, hingga SMA," paparnya.
Selain aspek akademik, Gus Ipul juga menekankan pentingnya kesehatan siswa, di mana para siswa Sekolah Rakyat telah mengikuti pemeriksaan kesehatan.
Di samping itu, ia juga menyebutkan program talent DNA sebagai instrumen penting untuk memetakan potensi siswa.
Apresiasi juga diberikan Gus Ipul kepada tenaga pendidik di SRMP 16 Malang yang penuh kesabaran membimbing anak-anak didiknya.
"Guru harus lebih sabar, lebih empati karena ini (siswa-siswi) berbeda-beda. Saya juga bangga dengan guru-guru yang memilih mengabdi di Sekolah Rakyat," ucap Gus Ipul.
Kunjungan Gus Ipul ditutup dengan makan siang bersama siswa-siswi. Anak-anak tampak antusias mendekat, bahkan beberapa meminta tanda tangan.
Hari ini, para siswa SRMP 16 Malang tidak hanya menyambut seorang menteri, tapi juga merayakan keyakinan bahwa setiap anak, apapun latar belakangnya, berhak atas mimpi besar. Di balik suara puisi yang lantang, tersimpan pesan bahwa masa depan Indonesia lahir dari keberanian untuk terus bermimpi.
Baca juga: Mensos: Pemetaan potensi pelajar Sekolah Rakyat berbasis asesmen bakat
Baca juga: Mensos pastikan fasilitas dan pemetaan potensi siswa SRMP 14 Batu
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.