Sosiolog: Penguatan kontrol sosial kurangi perkawinan usia anak

3 months ago 41

Mataram (ANTARA) - Sosiolog Universitas Mataram (Unram) Nila Kusuma menekankan pentingnya aspek penguatan kontrol sosial untuk mengurangi kasus perkawinan usia anak yang marak terjadi di Nusa Tenggara Barat (NTB).

"Perkawinan usia anak semakin banyak karena kurangnya kontrol sosial, baik di dalam rumah tangga maupun dalam lingkungan masyarakat," ujarnya saat ditemui di Mataram, Selasa.

Kontrol sosial merupakan bentuk pengawasan dan pengendalian suatu kelompok atau masyarakat terhadap perilaku anggotanya agar mereka patuh terhadap nilai-nilai dan norma yang berlaku.

Nila menuturkan orang tua dan masyarakat perlu mengawasi secara ketat aktivitas anak-anak dalam penggunaan media sosial maupun perjumpaan mereka dengan orang lain.

Baca juga: Pernikahan dini berisiko memicu gangguan kesehatan mental

"Kontrol sosial punya peran yang sangat penting, karena penguatan-penguatan terhadap pendidikan karakter memang sebenarnya dibangun dari ranah keluarga," ucap dosen Program Studi Sosiologi Universitas Mataram tersebut.

Merujuk data Badan Pusat Statistik (BPS) dari tahun 2021 sampai 2024, Nusa Tenggara Barat selalu mencatatkan angka perkawinan usia anak paling tinggi secara nasional.

Persentase perempuan sebelum usia 18 tahun yang menikah pada 2021 mencapai 16,59 persen, tahun 2022 sebesar 16,23 persen, dan mencapai puncak tertinggi 17,32 persen pada 2023. Sedangkan, tahun 2024 mengalami penurunan sedikit menjadi sebesar 14,96 persen.

Fenomena perkawinan usia anak yang marak terjadi di Nusa Tenggara Barat tersebut selaras dengan banyaknya kasus bayi lahir tengkes, kawin-cerai, hingga poligami.

Baca juga: Pimpinan MPR: Pencegahan perkawinan anak harus konsisten ditingkatkan

Menurut Nila, anak yang menikah terlalu dini belum matang secara psikologis, fisik, dan ekonomi. Kondisi itu membuat mereka rentan mengalami gesekan dengan pasangan dan lingkungan.

"Mereka yang seharusnya bermain dan sekolah, justru dihadapkan pada kenyataan kehidupan rumah tangga yang ternyata berbeda ketika belum menikah. Keluarga sangat berperan penting dalam hal penguatan karakter anak, penguatan mental, bahkan adab," tutur Nila.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |