Sinergi MBG dan gerakan karakter Generasi Emas Indonesia 2045

1 month ago 5
Hari Anak Nasional 2025,dijadikan momentum untuk menyinergikan Program MBG dan Gerakan 7 Kebiasaan anak Indonesia Hebat...

Jakarta (ANTARA) - Setiap 23 Juli kita memperingati Hari Anak Nasional sebagai momentum yang akan selalu mengingatkan kita bahwa anak-anak adalah ujung tombak masa depan bangsa.

Tahun 2025 ini, tema “Anak Hebat Menuju Indonesia Emas 2045” menjadi penting karena Indonesia sedang berada dalam bonus demografi, dengan proporsi penduduk produktif yang tinggi. Namun bonus ini hanya akan benar-benar menjadi emas jika kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) kita benar-benar kuat dalam hal kesehatan, kecerdasan, dan karakter.

Peluncuran program MBG dan Gerakan Karakter oleh pemerintah merupakan Dua Program Strategis yang diharapkan dapat menjadi katalisator bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) masa depan.

Program MBG yang digagas oleh Badan Gizi Nasional, bertujuan menyediakan makanan sehat dan bergizi di sekolah sebagai bentuk subsidi gizi dan pendidikan praktik hidup sehat. Selain meningkatkan status gizi anak, MBG juga dapat menjadi fasilitas mediasi terhadap pendidikan karakter: berdoa sebelum makan, disiplin waktu, kebersihan bersama, hingga tanggung jawab menyiapkan dan menghabiskan makanan dalam konsep Zero Waste.

Sedangkan Gerakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat diluncurkan oleh Kemendikdasmen pada akhir 2024 dan panduannya dirilis April 2025. Program ini menanamkan tujuh kebiasaan positif sejak dini diantaranya bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat dan tidur tepat waktu. Program pembiasaan ini bertujuan membentuk anak yang seimbang secara intelektual, sosial, spiritual, dan fisik yang menjadi fondasi karakter menuju visi Indonesia Emas 2045.

Dari 2 program pemerintah tersebut terdapat Titik Temu Sinergis dimana MBG sebagai Wahana Implementasi Gerakan Karakter yakni pada program kebiasaan ke‑4 (“Makan sehat dan bergizi”) yang merupakan pilar utama kedua program. MBG menyediakan makanan yang sehat, sementara Gerakan Karakter memberi konteks pembiasaan serta nilai-nilai moral.

MBG menjadi praktik nyata sekolah untuk mengajak anak berdoa sebelum makan yang sesuai dengan nilai religius (kebiasaan beribadah); mengatur waktu makan secara disiplin yang selaras dengan kebiasaan bangun pagi dan tidur tepat waktu; mengelola kebersihan alat makan dan ruang makan yang berkaitan dengan nilai tanggung jawab, peduli lingkungan; makan bersama-sama yang dapat membangun empati dan solidaritas sosial yang selaras dengan pembiasaan bermasyarakat.

Menurut Mendikdasmen, MBG bukan sekadar penyedia makanan, tetapi bagian integral pendidikan karakter melalui proses makan yang bermakna.

Baca juga: HAN 2025, Teddy: MBG dan perlindungan digital jadi fokus pemerintah

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |