Setahun menyehatkan warga Tanah Air

1 month ago 15

Jakarta (ANTARA) - Sudah setahun berjalan sejak Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka duduk di puncak pemerintahan, dan sudah setahun pula sejak delapan program quick winnya dijalankan.

Dari delapan program itu, tiga adalah program yang bertujuan menyehatkan bangsa, yakni Cek Kesehatan Gratis (CKG), pembangunan 66 RS di daerah, serta eliminasi tuberkulosis.

12 bulan berlalu, bagaimana pencapaian ketiganya?

Membangun kesadaran sedari dini dengan CKG

CKG dimulai sejak Februari 2025. Hingga Oktober ini, ada sekitar 44,9 juta penduduk Indonesia yang sudah mendaftar, dan 41,8 juta orang yang diperiksa.

Kementerian Kesehatan sempat menargetkan peserta CKG pada 2025 untuk mencapai 100 juta orang. Pada awalnya, laju partisipasi CKG rendah karena program ini hanya bisa diikuti pada saat ulang tahun atau di waktu dekat ulang tahun.

Ketika pemerintah mengubah waktu partisipasinya sehingga bisa kapan saja, terdapat lonjakan peserta program itu. Kini, dengan adanya 626 ribu orang yang diperiksa di program itu tiap harinya, diperkirakan ada 30 juta orang lagi yang turut memeriksakan diri dengan CKG dalam dua bulan terakhir 2025, sehingga akhir tahun, diperkirakan ada total sekitar 70 juta orang yang ikut.

Baca juga: Prabowo tambah wamenkes, Benjamin-Dante berduet di Kemenkes

Wakil Menteri Kesehatan RI Prof. Dante Saksono Harbuwono menilai, angka-angka ini menunjukkan tingginya antusiasme orang Indonesia untuk hidup sehat, mencegah agar tidak merana karena penyakit katastropik seperti sakit jantung, kanker, stroke, sakit ginjal, di kemudian hari.

Berkat CKG, banyak penderita diabetes dan hipertensi akhirnya tahu bahwa dirinya memiliki kondisi tersebut. Sebelumnya, 70 persen penderita kedua penyakit itu tidak mengetahui tentang keadaannya.

Dante menjelaskan bahwa pembiayaan kesehatan di seluruh dunia, termasuk Indonesia, selalu mengalami inflasi yang lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonominya.

Dia mencontohkan, di Amerika Serikat, pembiayaan kesehatan per individu mencapai 11.000 dolar AS per tahun, dengan angka harapan hidup 78 tahun. Di Jepang, biaya kesehatan yang dikeluarkan tiap individu sebesar 4.400 dolar AS, dan angka harapan hidupnya mencapai 84 tahun.

Di Indonesia, pembiayaan kesehatan per orang sekitar 150 dolar AS per tahun, dengan angka harapan hidup 71 tahun. Ini menunjukkan bahwa perlu adanya upaya cerdas dan efisien dalam membelanjakan pembiayaan kesehatan untuk bisa memperpanjang usia harapan hidup.

Oleh karena itu, CKG hadir sebagai upaya menggencarkan pendekatan promotif dan preventif kesehatan.

“Kalau kita bisa tahu lebih awal, kita bisa mencegah orang jatuh ke komplikasi yang berat. Ini bukan hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga menyelamatkan pembiayaan kesehatan nasional,” kata Dante.

Dalam CKG, Kemenkes mencatat sejumlah temuan penting di setiap kelompok usia. Pada bayi baru lahir, penyebab kematian tertinggi adalah berat badan lahir rendah, sementara pada anak-anak sekolah, masalah utama adalah kesehatan gigi dan kurangnya aktivitas fisik yang memicu obesitas.

Untuk kelompok usia dewasa, sekitar sepertiga populasi mengalami obesitas, baik berdasarkan berat badan maupun lingkar perut. Adapun pada kelompok lanjut usia, tekanan darah tinggi atau hipertensi menjadi temuan paling dominan.

Baca juga: Menkes: 44,9 juta orang sudah daftar CKG

Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |