Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggarisbawahi pentingnya, ke depannya, pasukan penjaga perdamaian memiliki sumber daya dan dukungan yang mereka butuhkan untuk menjalankan tugas, dan itu adalah tanggung jawab bersama PBB dan negara-negara anggotanya.
"Hari ini kita menghormati pengabdian mereka. Kita mengambil inspirasi dari ketangguhan, dedikasi, dan keberanian mereka serta mengenang para perempuan dan laki-laki pemberani yang telah mengorbankan nyawa demi perdamaian," katanya dalam sebuah video dalam rangka memperingati Hari Pasukan Perdamaian PBB 2025 di Jakarta, Kamis.
Peringatan Hari Penjaga Perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun ini mengusung tema "Masa Depan Penjagaan Perdamaian".
Baca juga: Penjaga perdamaian PBB serukan penghentian permusuhan di Kongo
Dengan keberanian yang tak tergoyahkan, kata Guterres, pasukan penjaga perdamaian PBB melangkah ke wilayah penuh bahaya untuk melindungi mereka yang membutuhkan perlindungan, menjaga perdamaian, dan memulihkan harapan.
Dalam menjalankan tugas mulia itu, sudah lebih dari 4.400 personel pasukan penjaga perdamaian gugur dalam tugas – 57 orang di antaranya pada tahun lalu. "Kami tidak akan pernah melupakan mereka dan akan terus melanjutkan perjuangan mereka," katanya.
Baca juga: Israel serang pos penjaga perdamaian di Lebanon, PBB kecam keras
Sekjen PBB menjelaskan bahwa saat ini pasukan penjaga perdamaian menghadapi situasi yang semakin kompleks di dunia yang semakin terpolarisasi.
"Polarisasi dan perpecahan yang terus tumbuh di berbagai belahan dunia. Operasi yang kian berbahaya karena berbagai ancaman, termasuk terorisme, penargetan terhadap penjaga perdamaian melalui misinformasi yang mematikan serta tantangan lintas batas – dari krisis iklim hingga kejahatan transnasional," katanya.
Pakta untuk Masa Depan – yang diadopsi tahun lalu di PBB – mencakup komitmen untuk menyesuaikan misi penjagaan perdamaian dengan dunia yang terus berubah.
Tantangan ini juga merupakan peluang untuk menganalisis apa yang membuat operasi penjaga perdamaian berhasil, lebih memahami apa yang menjadi penghambat dan untuk membantu merancang model baru yang berorientasi pada masa depan – berbasis pada solusi politik, didukung sumber daya memadai, serta memiliki mandat yang realistis dengan strategi keluar yang jelas.
Baca juga: Satgas TNI Kontingen Garuda UNIFIL 2024 kembali ke tanah air
Guterres mengatakan "langkah pertama untuk meninjau operasi pasukan penjaga perdamaian telah dimulai dan bersama-sama kita akan terus mendorong upaya penting ini ke depan".
"Kini, lebih dari sebelumnya, dunia membutuhkan PBB–dan PBB membutuhkan penjaga perdamaian yang siap menghadapi realitas hari ini dan tantangan hari esok," katanya menambahkan.
Baca juga: Kala dua prajurit Satgas TNI selamat dari serangan Israel di Lebanon
Pewarta: Asri Mayang Sari
Editor: Rahmad Nasution
Copyright © ANTARA 2025