Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) Kao Kim Hourn mengapresiasi kontribusi Kamboja selama di bawah kepemimpinan mantan perdana menteri Kamboja Hun Sen pada organisasi regional tersebut.
Dalam sambutannya pada acara peringatan 26 tahun aksesi Kamboja ke ASEAN di Jakarta, Senin, Kao mengatakan bahwa Kamboja telah memanfaatkan keanggotaannya untuk kepentingan rakyatnya sekaligus membangun komunitas ASEAN yang damai, sejahtera dan tangguh.
“Kamboja tidak hanya menjadi anggota yang bertanggung jawab dari Komunitas ASEAN tetapi juga telah memainkan peran konstruktif dan aktif dalam meningkatkan perdamaian, stabilitas, pertumbuhan ekonomi, dan kohesi sosial regional,” kata Kao.
Baca juga: RI yakin Kamboja perkuat upaya jaga stabilitas dan perdamaian di ASEAN
Sekjen ASEAN itu menyebutkan, pada 2002 Kamboja memainkan peran penting dalam penerapan Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan (DOC), di mana perjanjian tersebut telah menjadi landasan kerja sama ASEAN-China untuk memastikan bahwa Laut China Selatan tetap damai dan stabil.
Kamboja juga memainkan peran penting dalam membentuk arah masa depan ASEAN setelah 2025 saat mereka memegang keketuaan ASEAN pada 2022, ujar Kao, di mana elemen inti masa depan ASEAN diselesaikan pada 2022, yang menjadi dasar bagi Visi Komunitas ASEAN 2045.
Selain itu, pada masa kepemimpinan Kamboja sebagai ketua ASEAN 2022, organisasi regional itu pada prinsipnya sepakat untuk menerima Timor Leste sebagai anggota ke-11, sehingga semua negara di kawasan tersebut dapat bergabung dalam ASEAN, sebagaimana yang tercantum dalam Piagam ASEAN, ujar Kao menjelaskan.
Kamboja merupakan negara ke-10 yang bergabung sebagai anggota ASEAN pada 30 April 1999.
Baca juga: Imigrasi Medan gagalkan keberangkatan WNI diduga bekerja ke Kamboja
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025