SDA: Pembangunan tanggul pesisir terkendala pengadaan dan nelayan

2 months ago 29
Kami harus memastikan infrastruktur ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan banjir, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan di pesisir

Jakarta (ANTARA) - Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta menyatakan pembangunan tanggul pantai bagian dari proyek "National Capital Integrated Coastal Development" (NCICD) Fase A molor dari target karena terkendala pengadaan barang jasa serta koordinasi intensif dengan nelayan.

"Awalnya, target NCICD Fase A, baik yang dilakukan Pemprov DKI maupun Kementerian PU, direncanakan selesai pada 2028," kata Plt Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Ika Agustin Ningrum di Jakarta, Rabu.

Ia mengatakan terdapat dua tantangan utama yang menyebabkan molornya penyelesaian proyek ini, yakni proses pengadaan barang dan jasa serta kebutuhan untuk koordinasi intensif dengan masyarakat nelayan di kawasan pesisir.

"Kami harus memastikan infrastruktur ini tidak hanya efektif dalam mengendalikan banjir, tetapi juga mengakomodasi kebutuhan para nelayan di pesisir," tuturnya.

Untuk itu, Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta berupaya agar desain tanggul tidak menghalangi alur pelayaran dan tetap memungkinkan nelayan untuk dengan mudah membawa hasil tangkapan ikan ke darat.

"Koordinasi ini melibatkan Dinas KPKP, agar kebutuhan nelayan dapat diakomodasi, mulai dari lokasi tambatan kapal hingga fasilitas pendukung lainnya," ujarnya.

Ia menjelaskan, desain tanggul harus melalui proses peninjauan ulang dengan mempertimbangkan masukan dari masyarakat.

"Masukan dari warga, khususnya para nelayan, menjadi input penting bagi kami dalam mendesain tanggul yang akan dibangun," katanya.

Proyek NCICD Fase A mencakup pembangunan tanggul sepanjang 39 kilometer. Rinciannya, 17,1 kilometer telah dibangun oleh Kementerian PU dan 8,5 kilometer oleh Pemprov DKI Jakarta.

Namun, masih terdapat 13,4 kilometer tanggul yang belum selesai. Lokasi yang belum terbangun ini mencakup area kritis seperti Muara Angke, Pantai Mutiara, Ancol Barat, dan kawasan Sunda Kelapa, yang kerap terdampak rob.

Ika mengatakan, meski target mundur ke 2030, Pemprov DKI Jakarta menegaskan komitmennya untuk mempercepat progres pembangunan tanggul, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap rob.

Ika menambahkan, Dinas Sumber Daya DKI Jakarta dan Kementerian PU bertekad menyelesaikan tanggul NCICD Fase A sesuai target baru, memastikan perlindungan jangka panjang bagi wilayah pesisir Jakarta dari ancaman banjir rob yang terus berulang.

"Kami tidak hanya fokus pada percepatan pembangunan, tetapi juga pada bagaimana proyek ini dapat berjalan tanpa mengganggu kehidupan masyarakat pesisir. Semua ini membutuhkan waktu dan koordinasi yang matang," kata Ika menambahkan.

Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |