Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar modal Reydi Octa memproyeksikan saham-saham sektor perbankan dan komoditas di pasar saham Indonesia berpotensi bergerak menguat atau bullish ke depan.
Salah satu penopangnya yaitu seiring terbitnya kebijakan-kebijakan yang memberikan sentimen positif ke sektor tersebut selama satu tahun Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
"Dalam waktu dekat, sektor perbankan yang sensitif terhadap suku bunga, komoditas logam, nikel dan emas yang harganya kian naik berpotensi akan bullish ke depan," ujar Reydi kepada ANTARA di Jakarta, Senin.
Reydi menjelaskan kebijakan seperti pelonggaran kebijakan moneter, dorongan biodiesel di sektor industri sawit, kenaikan anggaran di sektor kesehatan, serta penundaan cukai rokok telah menjadi katalis positif dari domestik.
Selain itu, lanjutnya, upaya pengalihan dana saldo anggaran lebih (SAL) dari Bank Indonesia (BI) ke Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), serta rencana investasi Danantara Indonesia untuk mengalokasikan likuiditasnya ke pasar saham Indonesia menambah momentum positif.
"Langkah pemindahan dana BI ke Himbara, serta rencana investasi Danantara menambah likuiditas dan arus dana ke IHSG menambah momentum positif," ujar Reydi.
Kebijakan- kebijakan tersebut dikeluarkan selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka sejak 20 Oktober 2024.
Reydi memproyeksikan pasar saham Indonesia ke depan berpotensi melanjutkan penguatan asalkan defisit anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) dan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS terkendali.
Selain itu, lanjutnya, asalkan pemerintah juga dapat menjaga hubungan luar negeri tetap stabil sebagai upaya meredam risiko ketidakpastian di tingkat global, baik dari sisi geopolitik ataupun ekonomi.
Data perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pukul 13.42 WIB, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 159,29 poin atau 2,01 persen ke posisi 8.074.94.
Sementara, selama satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran atau secara year on year (yoy), IHSG tercatat menguat 319,13 poin atau 4,11 persen ke posisi 8.078.10.
Baca juga: IHSG menguat di tengah "wait and see" kebijakan suku bunga BI
Baca juga: Danantara segera investasi di pasar saham Indonesia
Baca juga: OJK sebut kapitalisasi pasar saham 68,78 persen PDB per 16 Oktober
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































