Depok (ANTARA) - Sebanyak 1.117 penari dari 38 cabang Sanggar Tari Ayodya Pala se-Jabodetabek tampil serempak menampilkan “Tari Bhinneka” dalam acara Depok Culture Festival 2025 untuk memecahkan Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI).
Acara bertajuk “1.000 Penari dalam Satu Sanggar” yang menampilkan beragam tarian khas daerah nusantara di Balaikota, Depok Open Space (DOS), Sabtu.
Pertunjukan ini menggambarkan perjalanan budaya dari barat hingga timur Indonesia, dengan rangkaian sepuluh tarian daerah yang dipadukan secara harmonis.
Dimulai dari Tari Batak yang penuh semangat, berlanjut ke Tari Minangkabau yang tegas namun lembut, Jaipongan yang lincah dan riang, serta Tari Betawi yang mencerminkan keramahan dan keceriaan.
Baca juga: SMA Award Jatim pecahkan dua rekor MURI
Perjalanan budaya berlanjut ke Tari Jawa Tengah yang anggun dan sarat filosofi, Tari Bali dengan pesona spiritualnya, Tari Maluku yang ritmis dan dinamis.
Kemudian Tari Kalimantan yang kuat dan berkarakter, Tari Sulawesi yang enerjik, hingga ditutup oleh Tari Papua yang menggambarkan keceriaan dan kebanggaan sebagai anak bangsa. (
Wali Kota Depok, Supian Suri, menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya atas keberhasilan Sanggar Tari Ayodya Pala yang berhasil memecahkan rekor Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) pagelaran tari peserta terbanyak dari satu sanggar, melalui penampilan 1.117 penari yang tampil secara serempak.
Ia menilai kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa Kota Depok mampu memberikan ruang dan panggung bagi para seniman untuk berkarya.
Baca juga: DKI raih MURI karena jumlah wisudawan Sekolah Lansia terbanyak
“Saya bangga kita bisa memberikan ruang khususnya untuk para seniman. Hari ini kita buktikan dengan penampilan 1.117 penari dari satu sanggar yang berhasil mencatatkan rekor MURI. Ini membanggakan bagi kita semua," katanya.
Ia menilai, keterlibatan generasi muda dalam kegiatan seni menjadi cara efektif untuk mengembangkan potensi sekaligus menjauhkan mereka dari hal-hal negatif.
“Kita punya tanggung jawab untuk memberikan ruang kreativitas kepada anak-anak agar mereka terhindar dari hal-hal yang tidak kita inginkan. Melalui seni dan budaya, mereka bisa tumbuh dengan arah yang positif,” ujarnya.
Baca juga: KBRI Tokyo: "Marandang Dunia" di IJFF 2025 pecahkan rekor MURI
Pewarta: Feru Lantara
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































