Jakarta (ANTARA) - Samsung tengah mengembangkan teknologi kamera anyar bernama metalens, sebuah jenis lensa baru yang dapat membuat ponsel pintar ataupun headset XR (extended reality) di masa depan dapat terlihat lebih ramping tanpa mengorbankan performa.
Dilaporkan Gizmochina, Jumat (15/8), lensa ini dikembangkan Samsung bersama dengan Universitas Sains dan Teknologi Pohang (Postech) yang hasil penelitiannya telah diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.
Metalensa tidak menggunakan lensa melengkung yang biasanya ditemukan di pasaran, lensa ini dapat mengendalikan cahaya menggunakan nanostruktur yang lebih tipis dari rambut manusia.
Baca juga: Samsung rilis TV micro RGB dengan dukungan resolusi AI
Tim peneliti yang dipimpin oleh Doktor Jeong Geun Yun dari Samsung Research serta Profesor Junsuk Rho dari Postech menemukan metode baru penundaan fase dua pertiga panjang gelombang lewat lensa ini.
Metode ini memungkinkan nanostruktur yang rentan rapuh dapat dihindari, sehingga lensa lebih tahan lama dan lebih mudah diproduksi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dengan metalens modul kamera dapat 20 persen lebih tipis tampilannya dibandingkan yang saat ini beredar di pasaran, menyusut dari 2 milimeter menjadi 1,6 milimeter.
Tim mendemonstrasikan teknologi ini dengan kamera mata inframerah untuk headset XR, yang mampu mengenali iris mata secara akurat dan melacak pupil pada bidang pandang 120 derajat.
Baca juga: Samsung akan pamerkan pengalaman gaming imersif di Gamescom 2025
Mereka juga meningkatkan ketajaman, dengan fungsi transfer modulasi (MTF) melonjak dari 50 persen menjadi 72 persen.
Samsung berencana untuk mengadaptasi teknologi ini untuk kamera dengan cahaya tampak sehingga dapat membantu memperkecil tonjolan kamera pada ponsel pintar masa depan.
Sensor yang lebih besar memang meningkatkan performa dalam kondisi cahaya rendah, tetapi juga membuat tonjolan tersebut lebih terlihat. Pendekatan lensa baru ini dapat mengubah hal tersebut.
Baca juga: Rumor baru sebut Galaxy Tab S11 Ultra bakal lebih tipis
Apple kabarnya sedang menjajaki ide serupa untuk alternatif di bawah layar untuk Dynamic Island, jadi akan menarik untuk melihat perusahaan mana yang akan memasarkannya terlebih dahulu.
Jika berhasil, ponsel pintar mungkin akhirnya akan kembali hadir dengan desain yang lebih ramping dan bersih.
Baca juga: Samsung bentuk gugus tugas baru untuk proyek berfokus AI
Baca juga: Samsung pertahankan posisi puncak di pasar ponsel pintar global
Penerjemah: Livia Kristianti
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.