Rupiah menguat seiring peningkatan prospek pemangkasan suku bunga

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar AS didorong peningkatan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed setelah data yang menunjukkan inflasi yang mendingin di AS (Amerika Serikat),” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan Februari 2025 menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,8 persen dan 3 persen untuk data year on year (yoy).

Inflasi AS pada bulan Februari 2025 sendiri sudah diprediksi akan melambat, sehingga diperkirakan sentimen terkait pemotongan suku bunga The Fed meningkat dan mendorong pelemahan dolar AS secara luas.

“Namun, penguatan terbatas oleh ketidakpastian seputar perang dagang dan kebijakan tarif Trump,” kata Lukman.

Menurut Analis Bank Woori Saudara Rully Nova, Presiden AS Donald Trump telah membebankan tarif 25 persen bagi baja dan aluminium Uni Eropa (UE) yang akan segera dibalas oleh UE dengan kebijakan tarif barang-barang AS.

“Presiden Trump (kembali) ancam akan membalas tindakan Uni Eropa tersebut,” ujar Rully.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 24 poin atau 0,15 persen menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.452 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada hari ini juga menguat ke level Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.453 per dolar AS.

Baca juga: Prospek IHSG di tengah perlambatan inflasi AS dan naiknya saham tekno

Baca juga: Harga emas Antam 13 Maret naik Rp12.000 menjadi Rp1,714 juta per gram

Baca juga: Harga pangan Kamis, cabai rawit Rp80.600/kg dan telur ayam Rp27.800/kg

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |