Rupiah melemah dipengaruhi inflasi AS lebih tinggi dari ekspektasi

10 hours ago 5

Jakarta (ANTARA) - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyatakan pelemahan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi data inflasi konsumen Amerika Serikat (AS) yang lebih tinggi dari ekspektasi pasar.

"Data inflasi konsumen AS yang dirilis lebih tinggi dari ekspektasi pasar semalam, menjaga dolar AS tetap menguat," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.

Tercatat, data Consumer Price Index (CPI) sebesar 2,7 persen dari sebelumnya 2,6 persen secara year on year (yoy).

Kenaikan inflasi ini dinilai dapat memicu Bank Sentral AS untuk menunda pemangkasan suku bunga acuan.

Angka CPI ini lebih tinggi dari ekspektasi umum dan laju rata-rata 2,4 persen dalam lima bulan pertama. Inflasi inti juga naik meningkat 2,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Dia menilai kenaikan inflasi berkaitan dengan peningkatan tarif terhadap mitra dagang negara tersebut sejak Presiden AS Donald Trump menjabat untuk periode kedua.

"Kenaikan tarif ini (yang menyebabkan inflasi naik), kan sudah ada barang-barang impor yang mengalami kenaikan tarif," ujar Ariston.

Di sisi lain, negosiasi Indonesia dan AS yang berakhir dengan dianggap baik bisa memberikan sentimen positif untuk rupiah. Namun, lanjutnya, dia mengingatkan bahwa capaian ini tetap saja mencerminkan tarif impor barang Indonesia di AS akan tetap lebih tinggi dari sebelumnya.

Donald Trump mengatakan tarif impor senilai 19 persen akan diberlakukan terhadap produk-produk Indonesia yang masuk ke AS, berdasarkan negosiasi langsung yang dilakukannya dengan Presiden RI Prabowo Subianto. Nilai baru tersebut menunjukkan telah tercapai kesepakatan untuk menurunkan tarif impor AS untuk produk Indonesia dari angka 32 persen yang diumumkan pertama kali oleh Trump pada April lalu.

Trump mengatakan bahwa Indonesia berjanji akan membebaskan semua halangan tarif dan non-tarif bagi produk AS yang masuk ke RI. Apabila ada produk dari negara ketiga dengan tarif lebih tinggi yang akan diekspor ke AS melalui Indonesia, tarif 19 persen tersebut akan ditambahkan pada produk tersebut, kata Trump.

"Rupiah bisa saja menguat terhadap dolar AS pagi ini, tapi masih dalam kisaran Rp16.200-Rp16.300," ucap dia.

Nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi di Jakarta melemah sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah pada Rabu pagi melemah jadi Rp16.270 per dolar AS

Baca juga: Rupiah melemah seiring ancaman tarif Trump 100 persen terhadap Rusia

Baca juga: Rupiah diperkirakan melemah seiring potensi kenaikan inflasi AS

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |