Rupiah bergerak anomali di tengah pelaku pasar hindari aset berisiko

2 days ago 4
Kurs rupiah hari ini anomali di tengah mayoritas pelaku pasar risk off menghindari aset-aset berisiko dan pasar saham yang masih volatile seiring dengan saling balas tarif antara AS dan China

Jakarta (ANTARA) - Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan, nilai tukar (kurs) rupiah pada Kamis bergerak anomali di tengah mayoritas pelaku pasar risk off menghindari aset-aset berisiko.

“Kurs rupiah hari ini anomali di tengah mayoritas pelaku pasar risk off menghindari aset-aset berisiko dan pasar saham yang masih volatile seiring dengan saling balas tarif antara AS dan China,” ujarnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.

Menurut dia, pelaku pasar menghindari aset berisiko, termasuk dolar AS yang mengalami tren penurunan hingga indeks dolar AS menjadi di bawah 100. Karena itu, investor mengalihkan investasi pada safe haven, yen dan swiss franc dengan kenaikan nyaris sebesar penurunan indeks dollar, yang sebesar 8 persen.

Kendati kurs mata uang Indonesia bergerak anomali, membaiknya harga obligasi negara yang didominasi investor domestik memberikan stabilitas pasar obligasi dan nilai tukar rupiah.

“Obligasi negara mayoritas masih didominasi oleh investor domestik sekitar 80 persen,” ungkap Rully.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan Kamis ini di Jakarta menguat sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.834 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.837 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia juga menguat ke level Rp16.833 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp16.845 per dolar AS.

Baca juga: Rupiah diprediksi melemah seiring kekhawatiran investor atas fiskal RI

Baca juga: Rupiah pada Kamis pagi menguat jadi Rp16.823 per dolar AS

Baca juga: Rupiah melemah dipengaruhi penolakan China atas kiriman Boeing

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |