Banjarmasin (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ulin Banjarmasin milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) mengembangkan operasi pemasangan implan koklea bagi pasien gangguan pendengaran.
"RSUD Ulin sangat mendukung operasi pemasangan implan koklea bagi pasien yang mengalami gangguan pendengaran untuk pengembangan ke depannya, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik ketika ingin melakukan operasi telinga," ujar Pelaksana Tugas Wakil Direktur Medik dan Keperawatan RSUD Ulin Banjarmasin Kalsel Agung Ary Wibowo dikonfirmasi di Banjarmasin, Minggu.
Agung mengatakan RSUD Ulin Banjarmasin Kalsel pun berkolaborasi dengan salah satu mitra PT Nobel guna mengembangkan tindakan operasi pemasangan implan koklea bagi pasien gangguan Telinga Hidung dan Tenggorokan (THT) tersebut.
Agung menuturkan RSUD Ulin Banjarmasin Kalsel telah melakukan operasi pemasangan implan koklea pertama kali bagi pasien gangguan THT di Kalimantan.
Kegiatan kolaborasi dengan PT Nobel, diungkapkan Agung, merupakan pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dokter THT mengenai teknik operasi pemasangan implan koklea.
"Pasien yang akan menjalani operasi berjumlah empat orang, dan rencana kegiatan ini akan terus dilaksanakan pada masa mendatang," ujar Agung.
Baca juga: Dokter: Implan koklea jadi solusi penderita gangguan pendengaran berat
Baca juga: Dokter sebut implan koklea minim risiko dan banyak manfaat
Sementara itu, perwakilan dari RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta Harim Priyono menjelaskan operasi implan koklea dilakukan bagi pasien yang mengalami gangguan pendengaran sangat berat dan telah mencoba alat bantu dengar konvensional tanpa hasil yang memadai.
"Jika seseorang tidak mendapatkan manfaat dari alat bantu dengar dan tidak dapat mencapai persepsi wicara yang diharapkan, maka metode selanjutnya melaksanakan operasi implan koklea," ucap Harim.
Harim mengungkapkan alat tersebut berfungsi sebagai sensor suara yang menghasilkan listrik di dalam rumah siput bagi pasien gangguan pendengaran.
Pelaksanaan operasi implan koklea memerlukan proses khusus dan berlangsung hampir sama dengan operasi telinga pada umumnya.
Operasi ini dijadwalkan berlangsung selama 90 menit dengan empat pasien yang akan menjalani prosedur tersebut.
Baca juga: Ahli: RI layak jadi rujukan operasi implan koklea pada anak di Asia
Baca juga: Gangguan keseimbangan wajar terjadi usai implan koklea pada dewasa
Harim menambahkan perawatan implan meliputi bagian dalam yang dipasangkan ke tubuh pasien dan bagian luar yang dirawat seperti alat bantu dengar konvensional.
Setelah operasi, perawatan pascaoperasi akan dilakukan, termasuk pemaculan perban dan perawatan luka dalam waktu lima hingga tujuh hari.
"Dengan kegiatan ini, RSUD Ulin Kalsel dan PT Nobel berharap dapat meningkatkan akses layanan kesehatan bagi masyarakat dan memberikan solusi bagi mereka yang mengalami masalah pendengaran," ungkap Harim.
Baca juga: Hampir 90 persen anak tunarungu di China gunakan implan koklea
Baca juga: Waktu terbaik pasang implan koklea bagi pasien tuli
Baca juga: Dokter: Waspadai gangguan pendengaran jika anak setahun belum bicara
Pewarta: Taufik Ridwan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025