Ribuan masyarakat Buleleng rayakan tradisi Bukakak

1 day ago 7
merayakan tradisi yang sudah masuk sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda

Buleleng, Bali (ANTARA) - Ribuan masyarakat di Desa Giri Emas, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali merayakan tradisi ritual "Ngusaba Bukakak" yakni sebuah tradisi agama dan budaya sebagai simbol kesuburan.

"Masyarakat kami merayakan tradisi yang sudah masuk sebagai salah satu Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Kabupaten Buleleng ini," kata Ketua Panitia Tradisi Ngusaba Bukakak Desa Giri Emas Wayan Sunarsa, Buleleng, Minggu.

Ia menyampaikan tradisi Bukakak merupakan simbol kesuburan Desa Giri Emas yang berujud seekor burung garuda terbuat dari ambu (daun enau muda) dengan dihiasi bunga kembang sepatu (pucuk bang).

Ngusaba Bukakak tersebut bertujuan untuk mengucapkan terima kasih kepada Ida Sang Hyang Widi Wasa dalam manifestasinya sebagai Dewi Kesuburan, atas kesuburan tanah dan segala hasil pertanian yang melimpah.

Sunarsa menjelaskan "Bukakak" juga merupakan simbol perpaduan antara sekta Siwa, Wisnu dan Sambhu. Dimana, untuk sarana ditempatkan di dalam Bukakak yakni seekor babi yang diguling sebagian tubuhnya.

"Babi itu hanya matang di bagian punggungnya saja, sedangkan bagian bawahnya dibiarkan mentah. Sehingga babi tersebut memiliki 3 warna yakni merah, putih dan hitam," ucap Sunarsa.

Baca juga: Mengenal catur brata penyepian: Empat larangan yang ditaati saat Nyepi

Baca juga: Makna dan tujuan upacara Melasti bagi umat Hindu di Bali

Tidak hanya bentuknya yang unik, Bukakak ini juga hanya diperbolehkan diusung warga yang sudah dewasa, untuk yang masih remaja diperbolehkan mengusung sarad alit.

"Pakaiannya pun lain. Untuk warga yang dewasa atau sudah nikah menggunakan pakaian putih merah, sedangkan yang masih remaja atau belum nikah menggunakan pakaian putih kuning.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pada ritual Ngusaba Bukakak yakni Bupati Buleleng I Nyoman Sutjidradan dan Wakil Bupati I Gede Supriatna bersama sejumlah tokoh di Kabupaten Buleleng.

Kehadiran pimpinan daerah pada tradisi-tradisi keagamaan menjadi salah satu perwujudan mengimplementasikan visi misi pasangan kepala daerah tersebut yakni Nangun Sad Kertih Loka Bali di Kabupaten Buleleng, dimana salah satu poin penting terkait pembangunan di bidang agama, adat dan budaya.

Baca juga: Mengenal seni ogoh-ogoh, tradisi sakral jelang Hari Nyepi

Baca juga: Pemkab Badung lestarikan olahraga tradisi lewat pekan kebudayaan Bali

Baca juga: DPRD Bali gelar Ngelawar untuk kebersamaan dan lestarikan tradisi

Pewarta: IMBA Purnomo/Rolandus Nampu
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |