RI tingkatkan impor energi dari AS untuk seimbangkan neraca dagang

2 days ago 2
Kita rapat tadi dengan Bapak Presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita tambah impornya dari Amerika Serikat

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia berencana meningkatkan impor komoditas energi dari Amerika Serikat (AS) sebagai bagian dari strategi menyeimbangkan neraca perdagangan antara kedua negara.

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia seusai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis.

“Kita rapat tadi dengan Bapak Presiden untuk memastikan komoditas apa saja yang akan kita tambah impornya dari Amerika Serikat, demi menciptakan keseimbangan dalam neraca perdagangan,” ujar Bahlil.

Menurut Bahlil, meskipun neraca dagang Indonesia secara resmi tercatat surplus sekitar 14,5 miliar dolar AS versi Badan Pusat Statistik (BPS) RI, namun pencatatan di AS justru menunjukkan angka yang melebihi itu.

Untuk itu, strategi pemerintah adalah melakukan impor LPG, minyak mentah (crude oil), dan BBM langsung dari AS dengan nilai di atas 10 miliar dolar AS.

Rencana tersebut mencakup peningkatan impor LPG dari AS dari 54 persen menjadi 65-80 persen, sementara impor crude oil yang saat ini di bawah 4 persen akan ditingkatkan menjadi lebih dari 40 persen.

Untuk BBM, pemerintah masih menunggu hasil pembahasan teknis dengan tim Kementerian ESDM dan Pertamina.

“Ini bukan penambahan kuota impor, tapi hanya mengalihkan sumber pembelian dari negara lain ke Amerika,” katanya.

Sebelumnya, impor energi Indonesia banyak berasal dari Timur Tengah, Afrika dan Asia Tenggara.

Bahlil menambahkan bahwa saat ini proses negosiasi terkait peningkatan impor sedang berlangsung di AS, dipimpin oleh Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Ia juga menyebut bahwa peningkatan impor energi dari Amerika ini diharapkan dapat memberi ruang negosiasi terhadap tarif perdagangan yang diberlakukan oleh Pemerintah AS.

“Kalau dengan harapan neraca perdagangan kita sudah seimbang, bahkan mungkin bisa surplus, katakanlah kalau itu terjadi, harapannya tarifnya diturunkan dong,” katanya.

Baca juga: Ekonom: Neraca dagang RI bisa surplus 2,9 miliar dolar AS pada Maret

Baca juga: Menko Airlangga ungkap target tim negosiasi tarif Trump di AS

Baca juga: Presiden berpesan kepada Airlangga negosiasi sebaik-baiknya untuk RI

Baca juga: Menteri ESDM usul tambah impor migas dari AS senilai Rp167,73 triliun

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |