Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia menjajaki kerja sama dengan Rusia untuk pengembangan teknologi maritim modern seperti kapal hovercraft, kapal hydrofoil, dan kapal penangkap ikan yang ramah lingkungan dan juga efisien.
"Kami ingin menjajaki kemitraan dengan Rusia untuk mengembangkan teknologi maritim modern seperti hovercraft, hydrofoil, kapal penangkap ikan, dan kapal berkecepatan tinggi yang efisien dan ramah lingkungan," ucap Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (IPK) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dalam Konsultasi Bilateral Pemerintah Indonesia dan Dewan Maritim Federasi Rusia di Jakarta, Kamis.
Dengan pengalaman panjang Rusia di bidang industri kapal, kata AHY, pihaknya berharap dapat mengembangkan rantai pasok peralatan kapal yang tangguh untuk mendukung industri kapal nasional secara lebih efisien.
Lebih lanjut, guna memaksimalkan kolaborasi ini, dikatakan AHY pemerintah telah mengambil langkah konkret melalui berbagai program pelatihan teknis di bidang operasi pelabuhan dan transformasi galangan kapal.
Lewat kolaborasi ini pula, ke depan, Indonesia membuka peluang untuk memperluas kolaborasi riset termasuk dalam efisiensi pelabuhan, pengembangan sumber energi terbarukan bagi galangan kapal, serta pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
Selain bekerja sama mengembangkan teknologi maritim modern, kedua negara juga memperkuat kolaborasi yang mencakup enam bidang yang dikukuhkan dalam nota kesepahaman (MoU), yaitu peningkatan kapasitas dan kapabilitas dalam kegiatan angkutan laut melalui alih teknologi dan transisi energi.
Selanjutnya mendorong kerja sama ilmiah dan teknis di bidang maritim, mengembangkan transformasi infrastruktur pelabuhan yang berlandaskan lingkungan, serta memajukan kerja sama di bidang industri galangan kapal.
Selain itu, melaksanakan pendidikan dan pelatihan di sektor maritim, serta memajukan pemanfaatan sumber daya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan.
"Kerangka MoU ini dirancang untuk memastikan langkah-langkah nyata, inovatif dan berkelanjutan antara kedua negara," katanya lagi.
Sementara itu, Ketua Dewan Maritim Federasi Rusia Nikolai Patrushev menyatakan lewat kolaborasi ini Indonesia memungkinkan untuk mewujudkan visi sebagai poros maritim, dan pihaknya siap berbagi pengetahuan dengan Indonesia.
"Rusia memperoleh pengalaman besar di bidang perindustrian, pengetahuan, teknologi. Kami siap berbagi pengalaman itu," katanya.
Baca juga: Dubes: Rusia siap bantu Indonesia kembangkan PLTN
Baca juga: Kemenperin: Indonesia terbuka dengan potensi kerja sama & pasar Rusia
Baca juga: Rosatom: RI negara kepulauan, potensial bangun pembangkit nuklir apung
Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































