Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) memperkuat kemitraan strategis dengan Prancis di bidang pendidikan tinggi, vokasi, dan kesenian.
Hal ini disampaikan oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto saat menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, di kantor Kemdiktisaintek, Senin (23/6).
Melalui keterangan di Jakarta, Selasa, Menteri Brian menegaskan pentingnya kerja sama konkret yang berakar pada prioritas nasional Indonesia, seperti ketahanan pangan, ketahanan energi, teknologi pertahanan, kecerdasan buatan (AI), dan semikonduktor.
"Kami melihat kerja sama antara Prancis dan Indonesia saat ini berada di momentum yang baik, khususnya setelah kunjungan Presiden Emmanuel Macron ke Jakarta," katanya.
Brian menyatakan pihaknya mendorong skema joint supervision, double degree, dan peningkatan mobilitas mahasiswa yang saat ini masih relatif rendah bagi kedua negara.
Baca juga: Pemerintah siapkan anggaran riset pertanian hingga Rp40 miliar
Baca juga: Program Magang Berdampak 2025: 17 mitra & 344 lowongan bagi mahasiswa
Kedua pihak juga menyetujui bahwa program kerja sama bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) sudah berjalan dengan baik, dan kini diperluas hingga jenjang doktoral.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie menyatakan keinginan menjajaki kerja sama dalam pendidikan vokasi, baik di tingkat politeknik maupun SMK.
Ia menilai potensi kerja sama antarindustri Indonesia dan Prancis sangat besar, terutama karena Indonesia tengah mendorong penguatan vokasi.
Menanggapi hal itu, Dubes Prancis untuk Indonesia Fabien Penone menyebutkan pihaknya menyambut baik peluang kerja sama ini.
Menurut dia, Indonesia setara dengan India atau Brasil, di mana Prancis ingin mengembangkan kemitraan dalam jangka waktu yang panjang. Untuk itu, diperlukan peta jalan yang terukur dan konkret untuk dapat mewujudkan cita-cita bersama.
"Selama ini, kerja sama kami belum terstruktur. Ada urgensi untuk menyusun roadmap yang berkelanjutan. Prancis siap untuk menyusun proyek bersama," ucap Fabien Penone.
Baca juga: Kemendiktisaintek-EU perkuat peran Indonesia di ekosistem sains global
Baca juga: Magang berdampak 2025: Syarat, jadwal, dan tahapan pendaftarannya
Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.