RI matangkan rencana gunakan Pulau Galang tampung 2.000 warga Gaza

1 month ago 19

Jakarta (ANTARA) - Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyatakan bahwa Pemerintah RI masih mematangkan persiapan terkait kemungkinan penggunaan Pulau Galang, Kepulauan Riau, sebagai lokasi penampungan bagi warga Gaza yang dievakuasi.

Di sela peninjauan kesiapan HUT Ke-80 RI di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Prasetyo menyampaikan Pulau Galang pernah memiliki fasilitas kesehatan yang memadai dan dapat menjadi salah satu alternatif.

"Juga harus kita lihat, bahwa kondisi Pulau Galang ini kan juga tidak lagi seperti 2-3 tahun yang lalu, jangan sampai kemudian semangat kita itu nanti akan menimbulkan masalah lain," ujarnya.

Seperti diketahui, pemerintah sejak April 2020, mengoperasikan Rumah Sakit Darurat Khusus COVID-19 di Pulau Galang karena keberadaannya yang strategis, dekat dengan Bandara Internasional Hang Nadim dan memiliki akses listrik serta air memadai.

Baca juga: Peringati kemerdekaan, RI salurkan bantuan 800 ton untuk Palestina

Selain itu, fasilitas ini merupakan eks kamp pengungsian Vietnam yang sudah tersedia bangunan, sehingga hanya perlu renovasi dan penyesuaian untuk kebutuhan penanganan pasien COVID-19 saat itu.

Rumah sakit ini dirancang untuk menampung sekitar 1.000 pasien dan dibagi ke dalam tiga zona fungsi: zona tempat tinggal petugas, zona isolasi dan observasi, serta zona pengembangan lanjutan.

Tujuannya adalah memberikan layanan isolasi yang memadai dan mengantisipasi lonjakan pasien, khususnya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kembali dari luar negeri.

Menanggapi kesiapan fasilitas tersebut bagi rencana evakuasi warga sipil korban perang Gaza, Prasetyo menegaskan bahwa pemerintah akan berhati-hati dan memastikan semua langkah yang diambil benar-benar siap secara infrastruktur dan logistik sebelum digunakan untuk menampung pengungsi.

"Kami sangat berhati-hati ya," katanya.

Baca juga: PBB: Angka kematian efek malanutrisi di Gaza bertambah jadi 227 orang

Presiden Prabowo Subianto mengarahkan agar Indonesia memberikan pengobatan kepada sekitar 2.000 warga Gaza yang menjadi korban perang, dengan layanan medis sementara direncanakan di Pulau Galang.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi dalam keterangannya baru-baru ini menyatakan bahwa rencana ini merupakan misi kemanusiaan, bukan upaya pemindahan penduduk. Setelah sembuh, para pasien akan dipulangkan kembali ke Gaza.

Presiden telah menugaskan Kementerian Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri untuk menyiapkan sistem dan prosedur pelaksanaan program ini.

Sebelumnya, Prabowo juga menyatakan kesiapannya mengevakuasi sekitar 1.000 warga Gaza pada gelombang pertama, yang mencakup korban luka-luka, anak yatim piatu, dan penyintas trauma berat akibat konflik bersenjata dengan Israel.

Pewarta: Andi Firdaus, Genta Tenri Mawangi
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |