Jakarta (ANTARA) - Indonesia terus berupaya menjaga hubungan bilateral dengan Jepang di tengah gejolak perekonomian global, termasuk soal tarif resiprokal Amerika Serikat (AS).
Salah satunya dilakukan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang menjumpai Duta Besar Jepang untuk Indonesia H.E. Masaki Yasushi guna memperkuat diplomasi ekonomi kedua negara.
“Indonesia dan Jepang memiliki kedekatan sejarah dan budaya yang menjadi jembatan persahabatan kedua negara,” kata Sri Mulyani, dikutip dari Instagram @smindrawati di Jakarta, Rabu.
Menkeu pun menyoroti relevansi kedua negara salah satunya terlihat pada praktik konsumsi makanan pokok. “Termasuk kesamaan sederhana yang tak terbantahkan, yakni orang Indonesia dan Jepang sama-sama gemar menyantap nasi,” ujarnya.
Adapun pertemuan keduanya mendiskusikan kondisi terkini perekonomian global, termasuk dinamika yang dihadapi Indonesia dan Jepang dalam proses negosiasi tarif dengan Pemerintah AS.
Menurut Sri Mulyani, kedua belah pihak sepakat soal pentingnya memperkuat kerja sama regional melalui ASEAN+3.
ASEAN+3, yang terdiri dari 10 negara ASEAN beserta Jepang, Korea Selatan, dan China, memiliki jumlah penduduk dan ukuran ekonomi yang besar.
Baik Sri Mulyani maupun Masaki Yasushi meyakini potensi itu bisa menjadi forum kerja sama yang strategis dalam menjaga pertumbuhan ekonomi, meningkatkan konektivitas, serta menjaga stabilitas di kawasan.
“Semoga persahabatan dan kerja sama Indonesia-Jepang dapat terus bertumbuh kuat,” tuturnya.
Sebelumnya, Indonesia dan Jepang menyepakati penguatan kerja sama perdagangan dan investasi, khususnya untuk proyek yang sudah berjalan dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC) maupun Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).
Adapun hingga akhir tahun 2024, perdagangan Indonesia dengan Jepang mencatatkan total volume perdagangan sebesar 35,6 miliar dolar AS.
Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Jepang tercatat sebesar 20,7 miliar dolar AS sementara impor Indonesia dari Jepang mencapai 14,9 miliar dolar AS Ini mencatatkan surplus neraca perdagangan bagi Indonesia sebesar 5,7 miliar dolar AS.
Baca juga: Mendag ajak Jepang perluas investasi di sektor Perdagangan
Baca juga: Menkeu pelajari putusan MK soal sekolah gratis negeri, swasta
Baca juga: Jepang bertekad tingkatkan daya saing kekayaan intelektual melalui AI
Pewarta: Imamatul Silfia
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025