Rektor UIN Ar-Raniry inisiasi penyusunan Ensiklopedia Aceh

2 hours ago 2
Provinsi sebesar dan sekaya Aceh dalam sejarah, budaya, dan pemikiran seharusnya memiliki ensiklopedia sendiri

Banda Aceh (ANTARA) - Rektor UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Prof Mujiburrahman menginisiasi penyusunan Ensiklopedia Aceh sebagai upaya merekam khazanah sejarah, budaya dan pemikiran daerah secara komprehensif.

"Penulisan sejarah tokoh lokal dan karya autobiografi tidak hanya berperan dalam pengembangan akademik, tetapi juga menjadi sumber nilai dan keteladanan bagi generasi muda Aceh," kata Mujiburrahman di Darussalam, Banda Aceh, Kamis.

Pernyataan itu disampaikan di sela-sela Seminar dan Diskusi Buku bertajuk “Langkah dan Jejak Pembangunan Nagan Raya: Meneladani Kepemimpinan Lokal untuk Pembangunan Berkelanjutan di Aula Biro Rektor UIN Ar-Raniry.

Ia menjelaskan, ketika membaca karya autobiografi akan menemukan dua hal penting, pertama rekam jejak tokoh yang memberi inspirasi dan gagasan yang melahirkan kebijakan nyata bagi masyarakat.

Baca juga: JEC Matapedia hadirkan ensiklopedia digital terkait kesehatan mata

"Penggalian dan pendokumentasian keteladanan tokoh-tokoh Aceh melalui karya ilmiah dan autobiografi sangat penting untuk terus di gali," katanya.

Dalam kesempatan itu, Mujiburrahman mencontohkan sosok Anggota DPR, H T Zulkarnaini atau Ampon Bang, tokoh yang berperan besar dalam membangun Kabupaten Nagan Raya sejak awal berdirinya.

“Beliau punya rekam jejak luar biasa. Dari pengalaman menjadi bupati hingga kiprah di DPR, semua menunjukkan dedikasi untuk kemajuan daerah,” katanya.

Terinspirasi kiprah tersebut, Mujiburrahman mengungkapkan bahwa pihaknya tengah menyiapkan langkah konkret untuk merealisasikan proyek Ensiklopedia Aceh, gagasan yang telah ia lontarkan sejak satu dekade lalu.

Baca juga: Dosen Undana meluncurkan buku ensiklopedia dan film dokumenter Sumba

“Provinsi sebesar dan sekaya Aceh dalam sejarah, budaya, dan pemikiran seharusnya memiliki ensiklopedia sendiri,” katanya.

Mujiburrahman menambahkan, banyak daerah seperti Jawa dan Sunda telah memiliki ensiklopedia daerah.

Karena itu, ia menilai sudah saatnya Aceh mendokumentasikan warisan keilmuan dan budayanya dalam bentuk karya ilmiah yang dapat menjadi rujukan nasional.

“Kami berharap dukungan dari Ampon Bang dan para tokoh Aceh agar proyek ini bisa segera diwujudkan,” katanya.

Baca juga: Kemenag luncurkan buku Ensiklopedia Seni Budaya Islam

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |