Banda Aceh (ANTARA) - Rektor Universitas Syiah Kuala (USK) Prof Marwan menyatakan Jurnal Studies in English Language and Education (SiELE) tercatat sebagai jurnal nomor satu di Asia.
"Informasi ini berdasarkan publikasi Schimago yang menempatkan Jurnal Linguistik USK ini di peringkat satu Asia untuk kategori literature and literary theory," kata Rektor USK Prof Marwan di Banda Aceh, Sabtu.
Ia menjelaskan pencapaian tersebut tentu saja sangat istimewa. Di mana dalam lima tahun terakhir USK berhasil mempertahankan jurnal tersebut pada posisi di level Quartile 1 (Q1) dalam pemeringkatan Scopus.
“Alhamdulillah, prestasi ini menegaskan eksistensi Jurnal SiELE USK sebagai jurnal terdepan di kawasan. Pencapaian ini juga kian memantaskan USK sejajar dengan kampus Top Asia maupun dunia,” kata Rektor.
Rektor berharap para peneliti USK semakin giat dalam menulis dan meneliti sehingga pemikiran dari akademisi USK kian luas pengaruh atau dampaknya di tingkat global.
"Capaian SiELE ini harus menjadi motivasi bagi jurnal-jurnal lainnya yang ada di bawah naungan USK untuk menembus level global,” katanya.
Baca juga: USK-UTM sepakat bentuk Nusantara global
Baca juga: Dirjen Dikti apresiasi USK dalam membangun masyarakat sadar bencana
Ia menambahkan USK melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) dan Pusat Pengelolaan Jurnal Ilmiah (PPJI) USK memainkan peran penting dalam membina manajemen dan tata kelola jurnal agar sesuai dengan standar internasional.
Menurut dia, berbagai program penguatan jurnal dan insentif publikasi ilmiah, secara aktif mendukung pengembangan jurnal-jurnal bereputasi internasional di lingkungan kampus.
Chief Editor Jurnal SiEL, Prof Yunisrina Qismullah Yusuf mengatakan keberhasilan tersebut bukanlah hasil kerja individu, melainkan buah dari kolaborasi seluruh tim editorial dan para pemangku kepentingan yang mendukung penuh perjalanan jurnal ini.
“Ini adalah hasil dari kerja keras dan komitmen luar biasa seluruh tim editor, reviewer, dan kepercayaan para penulis dari berbagai negara. Kami juga tidak bisa mencapai ini tanpa dukungan yang kuat pimpinan Universitas,” katanya.
Dirinya menilai mempertahankan posisi Q1 selama lima tahun berturut-turut bukanlah hal mudah. Untuk itulah di tengah persaingan ketat dan perubahan kebijakan dalam dunia penerbitan akademik, SiELE terus memperkuat kualitas naskah, integritas proses review, serta aksesibilitas publikasi.
“Kami ingin menjadi inspirasi bahwa jurnal dari Aceh pun bisa menjadi pusat keilmuan dunia, selama ada komitmen, dukungan institusi, dan semangat kolaboratif yang kuat,” katanya.
Pewarta: M Ifdhal
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025