Bengkayang (ANTARA) - Ratusan warga Kabupaten Bengkayang mendapatkan layanan Cek Kesehatan Gratis (CKG) dari Dinas Kesehatan dan KB dalam rangka memperingati Hari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) ke-51 Tahun 2025 di alun-alun Kantor Bupati Bengkayang, Sabtu.
"Upaya strategis yang dirancang oleh pemerintah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan. Program ini memanfaatkan momentum ulang tahun sebagai pengingat bagi individu untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai kondisi kesehatan yang berpotensi berkembang menjadi penyakit serius," ujar Kepala Dinas Kesehatan dan KB Bengkayang Rosalina Nungkat.
Baca juga: Dua puskesmas di Natuna mulai jalankan Cek Kesehatan Gratis
CKG ini, kata dia, adalah visi besar bersama Indonesia maju menuju Indonesia Emas 2045 yang diwujudkan delapan Asta Cita, dan 17 program prioritas, delapan Quick Win.
Ia juga menjelaskan, program CKG di Kabupaten Bengkayang sudah berjalan sejak diluncurkan pada awal Februari 2025.
"Pada saat ini dari 17 puskesmas yang ada di kabupaten ini secara keseluruhan sudah melaksanakan CKG," kata dia.
Namun, lanjutnya, dalam pelaksanaan masih terdapat kendala yang dihadapi oleh petugas dan masyarakat antara lain, sosialisasi yang masih kurang, tingkat pemahaman masyarakat tentang aplikasi pendaftaran, kurangnya pengetahuan masyarakat tentang syarat-syarat, waktu pemeriksaan yang lama, keterbatasan alat medis, dan masalah teknis pada aplikasi.
Untuk layanan pemeriksaan kesehatan gratis ini ditunjukkan bagi bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan pra-sekolah) dan bagi usia 18 tahun ke atas (dewasa dan lanjut usia). Kemudian, layanan yang ditujukan bagi anak usia 7 – 17 tahun (usia sekolah dan remaja) yang dilaksanakan pada setiap tahun ajaran baru.
Layanan yang ditujukan bagi ibu hamil bayi dan anak hingga usia 6 tahun (balita dan pra sekolah) yang dilakukan sesuai standar pelayanan kesehatan ibu dan anak
"Tujuan dan sasaran CKG ini untuk mengidentifikasi faktor risiko kesehatan agar masyarakat tetap sehat dan tidak berlanjut menyebabkan timbulnya penyakit," ujarnya.
Baca juga: Wapres Gibran tinjau CKG di Puskesmas Duren Sawit dan Jatinegara
Selain itu, juga mendeteksi kondisi pra-penyakit agar tidak berkembang menjadi penyakit. Mendeteksi penyakit lebih awal agar dapat diberikan penanganan yang tepat dan mencegah komplikasi serta menurunkan risiko kecacatan dan kematian.
Untuk waktu pelaksanaannya, bagi bayi baru lahir dilaksanakan pada usia bayi dua hari untuk memastikan spesimen yang diambil memiliki arti klinis. Bagi kelompok usia lainnya dilaksanakan saat seseorang berulang tahun sampai maksimal satu bulan setelah tanggal ulang tahun
"Bagi bayi baru lahir dilaksanakan di fasilitas pelayanan kesehatan yang melayani persalinan baik FKTP (fasilitas kesehatan tingkat pertama) maupun FKTL (fasilitas kesehatan tingkat lanjutan)," ucapnya.
Dalam CKG ini, kata dia, ada beberapa jenis pemeriksaan, seperti skrining bayi baru lahir, kekurangan hormon tiroid bawaan, kekurangan enzim pelindung sel darah merah,kekurangan hormon adrenal bawaan, penyakit jantung, kelainan saluran empedu, pertumbuhan (berat dan tinggi badan), dan skrining balita dan anak prasekolah, talasemia, gula darah, tekanan darah, tuberkulosis, stroke, jantung, ginjal, kanker payudara, kanker leher rahim, kanker paru, dan kanker usus besar.
Dia juga menyampaikan, bagi warga yang ingin mendapatkan layanan untuk kelompok usia lainnya dilaksanakan di puskesmas dan FKTP lain yang bekerja sama dengan BPJS, dapat melibatkan puskesmas pembantu atau unit pelayanan kesehatan di desa/kelurahan lainnya.
Baca juga: Adinkes: Sosialisasi dan faskes perlu ditingkatkan guna optimalkan CKG
Pewarta: Narwati
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025