Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno, mengajak organisasi kemasyarakatan (ormas) ikut merumuskan pemajuan Budaya Betawi salah satunya melalui diskusi terarah bertema "Pemajuan Kebudayaan Betawi".
"Hal ini juga sekaligus membangun ruang dialog yang bukan sekadar pertemuan, tetapi juga merupakan upaya strategis memperkuat komitmen bersama dalam menjaga, mengembangkan, dan memberdayakan budaya Betawi agar tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman," kata Rano saat membuka Forum Group Diskusi (FGD) Pemajuan Kebudayaan Betawi di Jakarta, Selasa.
Dia pun berharap diskusi terarah yang dilakukan memungkinkan ormas Betawi merumuskan kesepakatan untuk pemajuan budaya Betawi.
Rano mengapresiasi kehadiran para budayawan, pelaku seni, tokoh adat, serta seluruh peserta yang hadir dari berbagai wilayah Jakarta untuk membangun pelestarian identitas budaya lokal.
”Sesuai Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2024, kami harus menuju kota global, tapi kota globalnya apa, yaitu kota global yang berbudaya. Saya berharap mudah-mudahan dari semua perbedaan kita bertemu satu titik agar bersama-sama menuju tujuan yang sama,” ujar dia.
Wagub Rano berharap FGD akan melahirkan gagasan yang konstruktif dan progresif sehingga tercipta kolaborasi lintas sektor dalam melestarikan sekaligus memajukan budaya Betawi.
Baca juga: DKI diharapkan perhatikan sanggar budaya yang belum dapat bantuan
Baca juga: DPRD DKI harap budaya Betawi jadi bagian pendidikan di sekolah
Baca juga: Lebaran Betawi juga diadakan sampai tingkat kota/kabupaten
Dia mengatakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berkomitmen untuk mendukung berbagai upaya pelestarian dan pemberdayaan kebudayaan lokal, termasuk melalui penguatan kelembagaan budaya, pembinaan komunitas seni, serta pengembangan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal.
"Mari kita jadikan forum ini sebagai ajang konsolidasi ide, tukar gagasan, dan penguatan kolaborasi demi Jakarta yang lebih berbudaya, berdaya saing, dan berkarakter," katanya.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.